Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di bagian utara, Kabupaten Lumajang di bagian barat, Kabupaten Banyuwangi di bagian timur, dan dibatasi oleh Samudera Indonesia di bagian selatan. Wilayah Kabupaten Jember secara geografis berada pada wilayah yang strategis dengan menyimpan atau memiliki sumber daya alam yang sangat potensial. Contohnya bisa kita lihat dari hasil produksi tembakau, hutan karet, dan hutan rotan. Tapi, sebagian besar produksi dari Kabupaten Jember adalah dari sektor pertaniannya.
Kabupaten Jember adalah kota yang dimana masyarakatnya secara mayoritas mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian mereka. Sektor pertanian ini menjadi sumber utama serta menjadi peran yang dominan dalam pengembangan perekonomian wilayah bagi Kabupaten Jember. Bahan ekspor, penyediaan bahan pangan atau untuk konsumsi masyarakat, pemenuhan kebutuhan permintaan, dan penyedia lapangan kerja merupakan beberapa contoh peran sektor pertanian di Kabupaten Jember ini. Jadi, Kabupaten Jember ini bisa disebut sebagai kabupaten agraris.
Tapi, sangat disayangkan sekali pada komoditas sektor pertanian yang secara mayoritas merupakan sumber mata pencarian masyarakat Kabupaten Jember kuantitasnya mulai mengalami penurunan karena ada suatu permasalahan yang meliputi kebijakan pengalihan fungsi wilayah. Pengalihan fungsi wilayah pertanian menjadi non-pertanian atau bisa kita sebutkan pengalihan lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Hal ini jelas memberi dampak yang tidak baik bagi masyarakat Kabupaten Jember yang mayoritasnya bermata pencarian sebagai petani. Wilayah lahan pertanian mereka berkurang sehingga sumber ekonomi mereka juga mengalami penurunan.
Padahal, jika Kabupaten Jember ini meneruskan dan mengembangkan secara optimal terkait dengan sektor pertanian ini maka perekonomian masyarakat serta Kabupaten Jember sendiri akan mengalami peningkatan. Apabila kebijakan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian tetap berjalan seiringnya waktu dan tidak ada pergerakan ataupun kebijakan baru dari Pemerintah Kabupaten Jember, nantinya lahan-lahan pertanian di Kabupaten Jember ini akan terus berkurang dan ada kemungkinan bahwa lahan-lahan pertanian Kabupaten Jember akan habis atau tidak tersisa. Lantas bagaimana jika Kabupaten Jember berubah yang awalnya merupakan Kabupaten Agraris menjadi Kabupaten yang hanya dipenuhi oleh padatnya penduduk? Apa reaksi masyarakat khususnya mereka yang sumber ekonomi dan mata pencarian dari sektor pertanian? Apakah Kabupaten Jember ini semakin menjadi kota yang maju atau malah terjadi kemunduran perekonomian?
Menurut saya pribadi, jika Kabupaten Jember ini dijadikan atau diubah yang awalnya adalah Kabupaten Agraris kemudian menjadi Kabupaten yang padat penduduk akan menimbulkan berbagai permasalahan tersendiri. Karena sudah sejak lama Kabupaten Jember ini menjadi peran yang dominan dalam pengembangan perekonomian wilayah. Kabupaten Jember ini juga meng-ekspor beberapa hasil pertaniannya. Apabila lahan pertaniannya berkurang kemungkinan akan terjadi penurunan perekonomian wilayah. Tidak hanya itu, berkurangnya lahan pertanian juga berpengaruh pada produksi dan permintaan masyarakat. Bila sudah sedikit atau jarang yang memproduksi hasil pertanian, secara otomatis Kabupaten Jember akan memenuhi kebutuhan permintaan masyarakatnya dari luar Kabupaten Jember, yang pasti bandingan pengeluaran pemenuhan kebutuhan dan permintaan masyarakat dari dalam sendiri dengan dari luar Kabupaten sendiri itu berbeda. Efek atau dampak sari hal tersebut dapat menyebabkan perekonomian wilayah menurun.
Harapannya semoga pemerintah mempertegas lagi terkait masalah alih fungsi lahan pertanian yang produktif ini. Sebaiknya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) harus diperhatikan kembali. Tetapi, Rencana Tata Ruang Wilayah ini tidak boleh semata-mata hanya memperhatikan apek sektor pertaniannya saja, tapi perencanaan suatu wilayah atau Rencana Tata Ruang Wilayah ini harus meliputi dari segala aspek yang terkait dengan wilayah tersebut. Rencana Tata Ruang Wilayah harus mampu menyeimbangkan perkembangan wilayahnya supaya aspek-aspek yang ada terkelola dengan baik.
Sebaiknya pemerintah yang membuat kebijakan terkait perencanaan dan perancangan kota ataupun Rencana Tata Ruang Wilayah mampu menghasilkan perubahan yang lebih baik lagi untuk lingkungan dan masyarakat sehingga masyarakat dapat mengembangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Jember dengan optimal berdasarkan penataan kota yang tepat. Adanya penataan dan perencanaan kota ini dimaksudkan agar terciptanya lingkungan atau wilayah yang nyaman dan efisien.
Kabupaten Jember ini harus tetap mempertahankan wilayah agrarisnya. Dengan adanya penataan kota seharusnya bisa mengatasi masalah yang sedang terjadi pada saat ini, yaitu alih lahan pertanian produktif menjadi lahan non-pertanian atau pemukiman. Dengan ketersediaannya lahan pertanian yang luas, para masyarakat yang dominan  bermata pencarian sebagai petani. Para petani ini harus bisa mengembangkan dan menghasilkan bahan pangan yang sangat baik, jika memungkinkan juga tak hanya kualitas tetapi juga kuantitas dari hasil produksi pertanian tersebut memiliki hasil yang baik. Apabila kebutuhan dan permintaan dari masyarakat Kabupaten Jember sendiri sudah terpenuhi dengan cukup, para petani juga bisa mendistribusikan hasil produksi pertanian mereka kepada wilayah atau daerah-daerah dan kota lain yang kekurangan dan membutuhkan pasokan bahan hasil pertanian dan pangan. Sehingga, dengan produktifnya dan dapat mengoptimalkan secara efektif bisa meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Jember sendiri.
Sektor-sektor pertanian yang berasal dari tanah Kabupaten Jember bisa meliputi padi, buah jeruk, edamame atau bisa diartikan sebagai kedelai asal Jepang. Nah, salah satu contoh hasil pertanian dari Kabupaten Jember yang diekspor adalah edamame dan okra. Keduanya menjadi sorotan tersendiri untuk Kabupaten Jember. Tak jarang banyak orang asing khususnya seperti daerah Jepang dan Korea menjadi penasaran bagaimana proses penanaman edamame maupun okra ini. Jadi para orang asing tersebut mendatangi pabrik penghasil edamame dan okra tersebut. Mereka ada yang diizinkan untuk melihat secara langsung serta mengamati proses penanaman dari edamame mmaupun okra. Hasil ekspor pada pabrik ini tidak sedikit, permintaan konsumen dari luar negeri yang paling banyak adalah negara Jepang.
Hasil produksi bahan yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Jember, seperti tembakau. Tembakau yang berasal dari Kabupaten Jember ini biasanya digunakan sebagai pembalut, pengikat atau pembungkus cerutu (gulungan daun tembakau yang dikeringkan dan mirip dengan rokok). Ternyata temabaku Kabupaten Jember mempunyai kualitas yang baik sehingga temabaku-tembakau ini ada yang diekspor kepada negara-negara lain.
Tak hanya edamame, okra, dan tembakau tetapi Kabupaten Jember juga memiliki rasa buah yang khas, yakni buah jeruk. Buah jeruk ini kebanyakan diproduksi oleh petani di wilayah Kecamatan Semboro, Umbulsari, Sumber Baru, Gumukmas, dan Jombang. Jeruk ini memiliki rasa manis dan segar yang khas, ya tentunya Jeruk produksi dari Kabupaten Jember ini mampu memanjakan lidah konsumen. Jeruk ini juga didistribusikan kepada wilayah-wilayah lain yang memiliki konsumen minat.