Mohon tunggu...
Anggih Rizqi Amalia
Anggih Rizqi Amalia Mohon Tunggu... -

seulas senyum penyejuk hati \r\n* laa tahzan :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kecerdasan Sang Buah Hati

31 Mei 2014   03:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak anak lahir orang tua adalah guru pertama bagi mereka. Orang tualah yang berperan penting pada masa ini. Selama masa-masa pertumbuhan anak sejak lahir dari kandungan ibunya orang tua sudah harus memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka. Kemampuan awal anak adalah perkembangan kemampuan berbahasanya, dengan demikian anak sudah mampu mengeksplorasi apa yang ada di otak mereka, atau apa yang mereka lihat disekelilingnya.

Selain itu juga perkembangan yang sangat Nampak terlihat ialah pada saat bayi sudah mulai mampu merangkak dan berhasil berdiri hingga mereka mampu berjalan tertatih-tatih ini adalah bentuk usaha mereka. Hal ini merupakan suatu kejadian dan sebuah kenyataan fisik yang Nampak dari sebuah percobaan atau usaha mereka.

Usaha anak juga dipengaruhi oleh kegiatan yang disebut rangsangan atau stimulus terstruktur dan bertahap. Proses awal yang dilakukan ialah proses mencoba. Salah satu aktivitas bayi yang dilakukan dalam proses mencoba ini adalah pada saat bayi belajar berdiri ataupun berjalan, bayi tidak akan pernah berfikir resiko apa yang akan mereka alami, seumpama mereka jatuh ataupun terbentur meja atau pintu. Dari hal itulah akan terjadi suatu respon atau umpan balik dalam bentuk kesiapan panca indera mereka, baik penglihatan, pendengaran dan memberikan rangsangan berkembangnya panca indera utama termasuk rangsangan kulit dan kemampuan gerak anak, otak mereka juga ikut bekerja merekam berjuta-juta kejadian yang pernah mereka alami. Bayi akan menyesuaikan perilakunya pada suatu hal dengan tujuan dan pengalaman yang telah mereka rasakan.

Dalam mempersiapkan proses pembelajaran pada anak usia dini dapat dilakukan dengan kegiatan stimulasi aktif yang bertujuan untuk mempersiapkan dan meningkatkan panca indera agar dapat menerima rangsangan dari lingkungan sekeliling anak atau menyadarkan anak dari lingkungan melalui kegiatan stimulus dasar yang dapat dilakukan dengan kegiatan stimulasi bertahap. Yaitu rangsangan yang mampu untuk meningkatkan kemampuan panca indera anak. Mampu menciptakan suasana lingkungan yang baik sehingga mampu mengembangkan potensi kecerdasan jamak dan kemampuan dasar prasekolah. Dan selanjutnya adalah tahap stimulasi lanjutan, yaitu untuk merangsang berkembangnya berbagai kamampuan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun