Metode pembelajaran merupakan salah satu instrumental input dalam setiap proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan IPO (Input Proses dan Output), termasuk dalam pembelajaran untuk anak usia dini.
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah pengembangan kurikulum secara kongkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dn perilaku positif bagi anak.
Strategi belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar telah diterapakan hampir diseluruh PAUD karena memang bermain merupakan dunia anak dan media belajar yang baik bagi anak. Pengalaman bermain yang menyenangkan dapat merangsang perkembangan anak baik secara fisik, emosi, kognisi maupun sosial. Metode pembelajaran yang senergis dengan strategis belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar telah dikembangkan oleh Creative center for Childhood Research and Training (CCCRT) di Florida, USA dikenal dengan nama metode Beyond Center and Circle Time (BCCT). Metode ini telah diterapkan di Creative Pre School Florida USA selama 25 tahun, baik untuk anak normal maupun anak dengan kebutuhan khusus. Metode BCCT ini merupakan pengembangan metode Montessori, Highscope dan Reggio Emilio.
Konsep belajar yang dipakai dalam metode BCCT difokuskan agar guru sebagai pendidik menghadirkan dunia nyata di dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan, pengalaman, dan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam metode ini proses pembelajaran diharapkan mampu berjalan secara alamiah dalam bentuk kegiatan yang ditujukan agar anak belajar dengan mengalami bukan hanya sekedar mengetahui ilmu yang ditrasfer oleh guru. Metode ini sangat memandang bermain sebagai media yang tepat dan satu-satunya media pembelajaran anak karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi media untuk berfikir aktif dan kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H