Selama mengikuti belajar mengajar, mata pelajaran yang diberikan sama seperti sekolah formal. Ijasahnya pun tidak ada bedanya dengan sekolah negeri lainnya. Bedanya materi yang diberikan ada yang lewat zoom, google class room, ataupun WhatsApps. Dan itu membuat Uswatun bisa tetap bekerja.
Malam ini pukul 19.00, ia sudah duduk di kursi kontrakannya dengan ponsel di tangan untuk mendengarkan materi yang diberikan gurunya. Ia akan mengikuti pelajaran sampai pukul 22.00.
Sekolah Virtual memang digagas untuk memberikan kesempatan anak putus sekolah melanjutkan pendidikannya. Didirikan pertama kali pada 2020, dan sementara ini hanya digelar di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu, Boyolali.
Tak menutup kemungkinan sekolah ini akan berkembang dan akan semakin banyak sekolah yang ditunjuk di daerah. Sekolah ini adalah gambaran bahwa pendidikan tak mengenal batas, namun terutama adalah sarana menumpahkan hasrat belajar untuk masa depan yang lebih baik, sebab masih banyak Uswatun Uswatun lain di luar sana---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H