Pemuda sering kali dianggap sebagai masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, di mana individu tersebut mengalami perkembangan fisik, mental, dan emosional yang signifikan. Pemuda diidentifikasi sebagai kekuatan penting dalam masyarakat karena mereka memiliki potensi untuk membentuk masa depan sebuah negara atau komunitas melalui kontribusi mereka dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya. Pemuda juga cenderung memiliki kontrol emosi yang kurang stabil dan dan rasa keingintahuan yang cukup tinggi sehingga pemuda dan kriminalitas memiliki hubungan yang sangat kompleks. Salah satu bentuk kriminalitas yang sering kali dilakukan oleh kelompok pemuda ini salah satunya adalah prostitusi online.
Prostitusi online adalah praktik prostitusi yang dilakukan melalui platform online, seperti situs web khusus, forum diskusi, jejaring sosial, atau aplikasi seluler. Dalam prostitusi online, individu yang mencari layanan seksual dan pekerja seksual dapat terhubung secara virtual melalui platform tersebut untuk mengatur pertemuan atau transaksi seksual. Salah satu bentuk aplikasi yang yang paling sering digunakan dalam praktek prostitusi online adalah Michat. Michat ialah aplikasi pesan instan gratis yang dapat menghubungan sesama penggunanya yang mencakup lokasi sekitar pengguna berada. Aplikasi ini sangat berkaitan erat dengan kegiatan pornografi/sexualitas, gambar yang ditampilkan berkaitan dengan indikasi bisnis prostitusi online. Praktek prostitusi online ini sering terjadi dikalangan pemuda, karena faktor utamanya yaitu faktor ekonomi dan ketidakstabilan emosional psikologis. Banyak dari mereka yang berambisi ingin dengan mudah mendapatkan penghasilan dengan jumlah yang besar secara cepat sehingga praktek prostitusi online di kalangan pemuda ini dapat terjadi. Selain faktor utama yang telah dijelaskan ada beberapa faktor lain yang mendukung para pemuda dalam praktek prostitusi online tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Sosial dan Ekonomi: Pemuda seringkali berada dalam kondisi sosial dan ekonomi yang rentan, seperti kemiskinan, pengangguran, atau kurangnya akses terhadap pendidikan dan peluang ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi dan kurangnya alternatif yang baik dapat mendorong pemuda untuk terlibat dalam kegiatan kriminal sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan mereka atau mencapai status sosial yang diinginkan.
2. Pengaruh Teman Sebaya:Â Grup teman sebaya dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemuda. Jika teman-teman sebaya terlibat dalam perilaku kriminal atau antisosial, pemuda cenderung merasa tekanan sosial untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
3. Proses Sosialisasi: Proses sosialisasi pemuda memainkan peran penting dalam mengembangkan pandangan mereka terhadap norma-norma sosial dan hukum. Jika pemuda tidak diberikan arahan yang memadai atau tidak terpapar pada nilai-nilai yang mempromosikan perilaku yang baik, mereka mungkin lebih rentan terhadap keterlibatan dalam kegiatan kriminal.
4. Faktor Lingkungan: Lingkungan tempat tinggal pemuda juga dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas. Lingkungan dengan tingkat kejahatan yang tinggi atau dengan akses mudah terhadap narkoba dan senjata dapat meningkatkan risiko pemuda terlibat dalam kegiatan kriminal.
Praktek prostitusi online memiliki dampak yang sangat merugikan terutama di kalangan pemuda. Mungkin untuk sebagian orang sumber pendapatan penting atau cara untuk memenuhi kebutuhan dasar. Namun, terlibat dalam prostitusi dapat menyebabkan lingkaran kemiskinan dan ketergantungan ekonomi yang sulit untuk dihilangkan serta dapat merugikan dari segi kesehatan yaitu menyebabkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
Referensi
Fanaqi, C., Fauzie, M. F., Novitasari, B., & Fathoni, M. S. (2021). Prostitusi Online Melalui Media Sosial:(Pola Komunikasi Pelaku Prostitusi Online Melalui Aplikasi Michat). Aspikom Jatim: Jurnal Penelitian Komunikasi, 2(2), 2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H