Mohon tunggu...
Anggie Dwi
Anggie Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Sederet Momen Lebaran yang Selalu buat Rindu, Ngajak Bernostalgia Masa Kecil!

27 April 2021   17:50 Diperbarui: 28 April 2021   05:14 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Takbir yang akan selalu kita dengar ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.

Lebaran adalah hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia. Setelah melakukan puasa penuh selama sebulan, tiba saatnya kita semua menyambut Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa disebut lebaran sebagai puncak dari segala amalan dan ibadah yang telah dilakukan selama sebulan penuh. Umat muslim seluruh dunia akan berlomba-lomba untuk menyambut hari besar itu karena hanya bisa dilakukan setiap setahun sekali. Lalu seperti apa momen suasana lebaran di desa zaman dulu yang bikin rindu masa kecil dulu?

1. Melakukan Sholat Ied
Di pagi hari lebaran, kita akan melaksanakan sholat Ied. Tidak lengkap rasanya bila kita tidak menjalankan sholat Ied ini. Sholat Ied biasa dilakukan di masjid besar ataupun lapangan luas. Masyarakat biasanya membawa karpet atau alas untuk menggelar sajadah agar bisa sholat. Sebelum menunaikan sholat Ied biasanya umat islam akan bersholawat bersama.

2. Tradisi Bersalam-salaman (sungkeman)
Biasanya setelah selesai melakukan sholat Ied sanak keluarga, teman, saudara, orang tua akan berkumpul di satu rumah yang dituakan (rumah nenek dan kakek) dan mulai bersalam-salaman. Ini adalah salah satu tradisi yang sudah biasa dilakukan dari dulu hingga sekarang. Halal Bi Halal namanya bermakna sebagai kegiatan silahturahmi dimana diisi dengan permintaan maaf kepada sanak saudara dan yang lainnya apabila kita punya salah atau saling bermaaf-maafan. Sungkeman juga bisa jadi sarana melatih kerendahan hati, membawa orang untuk menghilangkan sikap egoisme, melalui gestur merendahbdan menyembah kepada orang yang lebih tua. Jadi, rugi besar jika dalam momen lebaran ini masih ada yang tidak mau bersalaman.

3. Lagu lebaran
"Minal aidzin wal faidzin, maafkan lahir dan batin.." Ada yang kurang rasanya jika lagu khas lebaran satu ini tidak menggema di telinga kita. Lagu ini menjadi ciri khas ketika sudah memasuki bulan puasa dan lebaran. Salah satu judul lagu yang cukup fenomenal itu adalah "Hari Lebaran" ciptaan dari Ismail Marzuki yang mana ia adalah seorang maestro musik Indonesia. Dan ternyata lagunya ini sudah diperdengarkan sejak tahun 1950'an loh..

4. Tradisi Mudik, Berlebaran di Desa
Ada tradisi unik yang memeriahkan momen lebaran di desa. Ketika mendekati hari lebaran, kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk melakukan mudik yang artinya "mulih dilik" atau pulang sebentar ke kampung halaman. Biasanya tempat tujuan yang ingin dicapai adalah kampung halaman (desa) atau tempat tinggal ibu dan bapak kita dulu. Ketika kita mudik dan berlebaran dirumah nenek rasanya sangat berbeda ketika kita melakukan lebaran dirumah. Tradisi mudik ini bertujuan untuk bisa menjaga silahturahmi dengan sanak keluarga yang jauh sekaligus berkumpul bersama dan tinggal dalam satu atap.

5. Tradisi Unik Lebaran
Ketika lebaran banyak sekali tradisi unik yang kita jumpai dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti:
- Pawai obor, malam sebelum lebaran biasanya masyarakat melakukan kegiatan ini  sebagai cara untuk memeriahkan hari terakhir puasa di tahun itu. Dilakukan oleh semua kalangan baik dari anak kecil hingga orang tua, semua bebondong-bondong berjalan kaki sambil membawa obor dan bertakbir.
- Memberi THR (Tunjangan Hari Raya) atau yang biasa kita lihat adalah memberi uang kepada anak kecil. Dulu hal itu dilakukan sebagai hadiah karena anak-anak mereka telah melakukan puasa sebulan penuh. Dan memberi uang di Hari Raya Idul Fitri adalah mempunyai syarat makna lainnya.

6. Menyantap Kue Khas Lebaran
Kurang lengkap rasanya jika membahas lebaran tidak memasukkan makanan khas ketika memasuki bulan suci ini. Yap, kue lebaran yang berupa kue kering siap saji yang dikemas dalam bentuk toples ini seperti nastar, semprong, kembang goyang dan yang lainnya, banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional maupun modern. Berbagai jenis bentuk, rasa, model, warna dan lainnya yang mencolok membuat siapa saja tergiur untuk membeli makanan khas lebaran ini untuk disajikan bersama sanak keluarga dan para tamu yang berkunjung kerumah ketika hari raya nanti. Apakah ditempat kalian masih banyak kue tradisional?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun