Mohon tunggu...
Anggie Fitriana
Anggie Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello everyone!

Aku sedang belajar menulis, selamat membaca..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Biografi Mega Vikia Chairisa "Keadaan Mendewasakannya"

29 Oktober 2021   18:45 Diperbarui: 29 Oktober 2021   19:19 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mega Vikia Chairisa, mempunyai tiga sapaan akrab, teman-teman di kampus biasa memanggilnya 'Mega', berbeda dengan teman-teman di rumahnya yang lebih mengenalnya dengan panggilan 'Risa', dan lain pula dengan keluarga yang biasa memanggilnya dengan sebutan 'Ica'. 

Mega adalah seorang perempuan kelahiran Bekasi pada 26 November 2000, ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, dengan 1 adik laki-laki dan dua adik perempuan kembar. Perempuan yang lahir dari pasangan Suhairi dan Nina Sabrina ini tumbuh dalam keluarga yang hangat dan harmonis, menjadikannya sosok yang ceria dan sangat penyayang.

Mega tumbuh besar di wilayah Cibarusah (Cikarang), mempunyai ayah asal dari Banyuwangi dan Ibu asal dari Jakarta menjadikan Mega mewarisi darah campuran Jawa-Betawi. Ayah Mega adalah seorang pekerja swasta di perusahaan Korea, tepatnya PT Hung-A Indonesia, sedangkan ibu Mega adalah seorang ibu rumah tangga. Mega kecil mengawali pendidikan dasar pertamanya pada tahun 2006 di SDN Sukadami 01 (Cibarusah), namun pada semester ke dua masih di tahun ajaran pertama Mega pindah sekolah ke SDN Sindang Mulya 02 (Cibarusah) hingga lulus.

Ia tumbuh menjadi remaja dengan nilai akademik yang baik, membuatnya tidak kesulitan dalam memilih sekolah favorit yang ia inginkan. Ia melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMPN 01 Cibarusah, kemudian menjadi siswi menengah atas di SMAN 01 Cibarusah. Mega adalah siswi yang berprestasi, selain memiliki nilai akademik yang memuaskan, ia juga aktif dalam berorganisasi. Ketika SMA ia mengemban jabatan sebagai sekretaris MPK, dan terpilih menjadi pengurus organisasi Paskibra.

Serius menggeluti dunia Paskibra, Mega melangkahkan kaki untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Paskibra kabupaten Bekasi. Namun keberuntungan belum memihak padanya, ia gagal dalam tes awal saat seleksi tinggi badan. Darah cinta negara memang mengalir padanya. 

Setelah lulus dari SMA pada tahun 2019, Mega mendaftarkan diri untuk mengemban pendidikan menjadi bintara polri. Namun lagi-lagi dewi fortuna masih belum berpihak padanya, ia gagal pada tahap perankingan, membuatnya harus mengubur dalam-dalam mimpinya itu.

Desember 2019 adalah masa terberat dalam hidupnya, bak disambar petir di siang bolong, serasa runtuh dunianya. Sang ayahanda tercinta berpulang mendadak karena serangan jantung. Tidak ada manusia yang siap kehilangan orang yang dicintai apalagi secara tiba-tiba, begitupun Mega yang kala itu masih berusia 19 tahun. Ia harus kuat menerima takdir kalau sosok ayah yang masih sangat ia butuhkan harus pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Setelah kepergian sang ayah, keadaan menuntut Mega untuk menjadi tulang punggung keluarga. Akhirnya ia bekerja di perusahaan tempat bekerja ayahnya dulu, Mega harus menggantikan sang ayah berperan mencari nafkah untuk menghidupi dirinya, ibu, dan adik-adiknya. Bukan peran yang mudah untuk dijalani seorang perempuan yang usianya bahkan belum genap 20 tahun pada saat itu.

Keluarga yang ia miliki tidak lagi sempurna seperti dulu, kesedihan dan kerinduan terhadap sang ayah kerap datang menyelimutinya membuat sesak di dada. Meskipun seperti memikul beban yang berat, ia menjalani hari-harinya dengan tegar. Mega sadar betul ia harus menjadi sosok yang kuat untuk keluarganya. 

Ia memahami bahwa hari-hari di depannya akan dijalani dengan tanggung jawab yang berbeda dari yang sebelumnya saat masih ada sang ayah. Ia tidak bisa egois atas keinginan-keinginannya, mengingat ada banyak hal yang mesti ia prioritaskan.

Di tahun 2020 Mega mulai melanjutkan pendidikannya di Universitas Presiden. Universitas Presiden merupakan salah satu perguruan tinggi swasta ternama berstandar Internasional yang bertempat di Jababeka, Cikarang. Tentu saja Mega harus membiayai kuliahnya dengan hasil keringatnya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun