Mohon tunggu...
Anggi Dwi Rosidi Nasution
Anggi Dwi Rosidi Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Healing, mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Problematika Bahasa Indonesia

12 April 2024   17:45 Diperbarui: 12 April 2024   18:09 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Problematika bahasa Indonesia: Pengucapan bahasa Indonesia yang sering salah?

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang baku dan sering salah digunakan dalam penyebutannya. Seperti apakah itu? Dalam era digital yang semakin berkembang ini perubahan dalam pola komunikasi diantara satu dengan yang lain menjadi semakin nyata. 

Penggunaan media baik itu media sosial media teknologi dan lain-lainnya telah mempengaruhi bagaimana cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain dalam penggunaan bahasa Indonesia. Terdapat tantangan utama yang dihadapi akan tetapi Mengalami penurunan kualitas bahasa Indonesia akibat penggunaan yang tidak tepat dan Kurangnya kesadaran akan pentingnya memelihara keaslian dari bahasa Indonesia itu sendiri sehingga bahasa Indonesia perlahan-lahan menjadi suatu bahasa yang tidak baku dalam penyebutannya. 

Tentunya dalam penggunaan bahasa kita sehari-hari di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia akan tetapi rakyat Indonesia biasanya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang tidak baku yang menimbulkan problematika dalam penggunaan serta pengucapan bahasa Indonesia.

Salah satu bentuk masalah yang muncul yaitu penggunaan serta pengucapan singkatan yang tidak baku sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman dan beberapa orang tidak mengerti ataupun tidak tahu bahasa Indonesia yang baku dengan yang tidak baku Beberapa orang tidak bisa membedakannya karena mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku. 

Di media sosial banyak penggunaan kata yang cenderung mempersingkat kata atau frasa menjadi singkatan yang tidak baku juga seperti misalnya "gpl" dalam bahasa Indonesia informal "ga pakai lama" dan dalam bahasa Indonesia formal "tidak boleh lama" untuk betul atau "detol" dalam bahasa Indonesia informal "derita loh" dan dalam bahasa Indonesia formal "derita kamu". 

Hal ini menimbulkan kebingungan dan menghambur-hamburkan batas antara bahasa formal dengan informal sehingga orang-orang akan sulit membedakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan bahasa Indonesia yang tidak baik atau bahasa Indonesia yang tidak baku. Penyalahgunaan dalam tanda baca juga menjadi suatu problematika yang serius dalam bahasa Indonesia, dengan banyaknya orang yang tidak memahami aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Solusi untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan membangun kesadaran sendiri akan bahasa Indonesia yang tepat di kalangan masyarakat kita. Membuat sebuah kampanye atau penyuluhan mengenai kesadaran bahasa yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga pendidikan dan media massa dengan menjadi langkah awal yang cukup efektif untuk mengatasi salah satu problematika dalam bahasa Indonesia. Selain itu, pendidikan formal mengenai tata bahasa dan penggunaan bahasa yang baik dan benar perlu ditingkatkan lagi baik itu di sekolah maupun dalam pelatihan pekerjaan untuk para pegawai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun