Selamat malam..
Malam ini sambil menemani suami merakit komputer, saya iseng2 buka kompasiana. Ternyata akun yang telah lama saya buat ini belum hilang, meskipun semenjak dari dibuatnya akun ini, belum pernah satu artikel pun saya tulis. Hihihi..
Malam ini saya masih galau menunggu kepastian dari kemdikbud, sama seperti hari2 kemaren. Saya mendaftar formasi dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Unesa. Saya telah melalui serangkaian tes yang sangat melelahkan. Selain melelahkan karena tempatnya yang sangat jauh --Surabaya, pun karena tes TKB yang diselenggarakan pihak Unesa seperti kurang persiapan. Lelah lahir dan batin jadinya kalau begini. Sakitnya tuh di sini. Belum lagi, saya berangkat ke Surabaya hari Jumat malam tanggal 12 Desember karena Universitas2 lain akan menyelenggarakan TKB tanggal 13, sedangkan Unesa WEBnya aja ga bisa dibuka2, bikin galau aja (Tapi yang ini abaikan aja). Saya menginap satu malam di tempat saudara, Pondok Benowo Indah.
Saya mengikuti tes TKB pada hari Senin dan Selasa, 15 dan 16 Desember 2014. Hari Senin tes tulis dan TEP (bahasa Inggris), hari Selasa microteaching dan wawancara. Minggu malam saya menginap di wisma Sejahtera, penginapan yang dekat dengan kampus Unesa di Ketintang, agar tidak terburu-buru karena jarak rumah saudara (Pondok Benowo Indah) ke kampus Ketintang lumayan jauh.
Kenapa saya katakan pihak Unesa terkesan kurang persiapan?
Fakta di hari pertama :
* Jam 07.30 peserta boleh masuk ruangan. Ketika masuk ruangan, pembagian kursi susah dimengerti oleh peserta. Peserta bingung untuk menempati kursi yang mana. Di kursi tidak disediakan no peserta ataupun no urut. Alhasil panitianya pun kebingungan. Peserta semraut. Untuk mengurus tempat duduk saja membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Aku dan Kiki (teman kuliah S2 di UNY) saling pandang dan nyengir. ^tepok jidat. Jadinya tes yang harusnya berlangsung jam 08.00 harus molor 10 menit. Tes tulis sebanyak 3 soal yang berupa uraian, yaitu tentang teori belajar, membuat SAP, dan menganalisis wacana. Alhamdulillah dapat saya kerjakan dengan lancar, meskipun ada kesulitan di soal pertama tentang teori belajar. Lali sodara2 :P
* Ada peserta yang masuk ruangan 30 menit sebelum tes berakhir, padahal di pengumuman kemdikbud, peserta yang terlambat tidak diperbolehkan masuk ruangan. Tapi tak apalah, toh rugi dia sendiri, ngerjain soal yang membutuhkan jawaban yang panjang lebar malah terlambat.
* Tes TEP terlambat 15 menit dari jam 13.00. Tapi dimaklum lah, mungkin panitia masih istirahat. Audio agak kurang jelas, jadi pas listening, suara kemana2, konsentrasi jadi berkurang ^gak tau deh cuma saya doang yang ngerasain atau yang lain juga sama.
Opini : Mbokyao dipersiapkan yang matang to yaa, menyelenggarakan CPNS kan bukan baru tahun ini. Untuk sekelas Unesa, seharusnya tidak perlu lagi ada masalah teknis.
Fakta di hari ke-2 :
Saya sudah dandan cantik, pakai jas kebanggan, siap berangkat untuk tes microteaching dan wawancara. Saya diantar oleh suami. Berangkat dari rumah saudara jam 06.45 (kami menginap di tempat saudara, di Pondok Benowo Indah). Jadwal tes jam 08.00 di Kampus Unesa Lidah Wetan. Sengaja berangkat awal biar ga kesiangan. Perkiraan sampai jam 07.30. Ada waktu setengah jam untuk istirahat. Saya ketemu lagi dengan Kiki dan suami. Ruang tes berada di lantai 3. OMG saya harus naik tangga ke lantai 3 memakai sepatu hak tinggi :O Setelah sampai di lantai 3...
Ternyataaaa...
PBSI yang semula dijadwalkan jam 08.00 harus ditunda sampai jam 10.00 dikarenakan Kajur PBSI baru jetleg, entah baru pulang dari mana. Terpaksa jurusan lain dulu yang menjalani tes. Saya dan suami berusaha tenang, tidak boleh terbawa emosi. Ohooo.. Kami memutuskan untuk ke kantin, ngopi2 dulu ndak edan bro ^^ Belum ada 10 menit, tiba-tiba Kiki telp kalo saya harus ambil nomor antrean untuk wawancara. Milo hangat yang baru saya sruput sedikit terpaksa saya tinggalkan. Suami masih asik minum jus buah naga yang dipesannya.
Saya mengambil nomor antrean terus balik lagi ke kantin untuk melanjutkan minum milo. Jam 10 saya dan suami kembali ke lantai 3 dan ternyata masih belum juga dimulai tesnya. Kajur belum datang juga. Haduuuh bedak sudah mulai luntur. Suami menyuruh saya untuk ke toilet dulu untuk cuci muka dan bedakan lagi biar seger. Jam 11.30 barulah urutan pertama PBSI dipanggil untuk wawancara. Wawancara dua kali, oleh Bapak2 dan oleh ibu2, saya tidak tahu mereka jabatannya apa di Unesa. Yang jelas bukan kajur karena kajur tugasnya menilai microteaching.
Giliran saya dipanggil, tepat jam 12.30, Bapak2 yang mau wawancara izin shalat dulu. Saya tetap menunggu. Saya mau ikut shalat takut kesalip yang lain. Bapak2nya datang, saya wawancara yang pertama. Berjalan lancar. Saya antre lagi untuk wawancara yang kedua dengan ibu2nya. Pas giliran saya mau wawancara, ibu2nya izin shalat dulu. Yaa silakan shalat dulu, saya masih nunggu. Paling tidak saya akan shalat setelah wawancara yang kedua. Wawancara yang kedua pun alhamdulillah lancar. Pertanyaannya seputar basic pendidikan S1 dan S2 , pengalaman mengjar, motivasi ikut cpns di Unesa, pengembangan diri jika diterima CPNS, pernah menulis buku belum, pernah diklat, pernah menjadi pemakalah dll. Untuk menulis buku dan menjadi pemakalah saya jawab belum pernah hihihi mungkin akan mengurangi nilai, tapi tidak apa lah, yang penting jujur. Mudah2an rezeki. Kalo rezeki tidak akan pernah tertukar.
Setelah selesai wawancara, saya dan suami shalat dzuhur dulu karena antrean untuk microteaching masih lama. setelah shalat saya kembali ke ruangan, suami tidur di kursi di luar. Kasian suami. Sepertinya dia lelah, tapi tidak ditunjukannya pada saya. Hebatnya suami saya *abaikan tulisan ini.
Giliran saya micro teaching dengan materi Menulis Karya Ilmiah. Presentasi alhamdulillah lancar. Kemudian ditanya2 seputar penguasaan materi dan kenapa memilih materi tersebut. Saya jawab saja karena materi tersebut merupakan materi yang paling saya kuasai. Nilai-nilai di transkrip mengenai materi tersebut rata2 dapat nilai A. dan sepertinya penanya manggut2 gitu. Dan akhirnya rangkaian tes dapat saya lalui dengan lancar. Saya disuruh mengisi form pernyataan. Jam16.00, saya dan suami pulang. Di belakang saya, begitu juga Kiki, dia belum maju untuk micro teaching. Entah jam berapa tes tersebut selesai. Alhamdulillah.
Opini : Mbokyaoo nama-nama peserta didata terlebih dahulu, perkirakan masing-masing peserta berapa menit. Jurusan PBSI jam berapa, PBI jam berapa, Bhs Arab jam berapa, harus jelas. Jangan sampai kami harus menunggu dari jam 8 tapi kebagian wawancara jam 12. Bayangkan untuk menunggu 4 jam dengan menggunakan jas dan sepatu hak tinggi, belum lagi untuk menghadapi tesnya.
Tapi terlepas dari itu semua, saya mengucapkan terima kasih kepada panitia CPNS Unesa sudah melatih saya untuk senantiasa bersabar dalam penantian. Semoga saya bisa berkontribusi di kampus ini ^^
Terima kasih tak terhingga, untuk suami tercinta yang sudah rela menunggu dan menemani dari jam 7.00 sampai jam 17.00, sampai tertidur di kursi, tidur di mushola, dan entah tidur di mana lagi. *yang terdeteksi hanya di kursi dan mushola. Salam hangat. Salam CPNS Unesa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H