Mohon tunggu...
Anggi Aryela
Anggi Aryela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Quotes, puisi, bahasa, dan lain-lain.

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Hitam dan Filosofi Bumi: Pembelajaran untuk Makhluk

23 Desember 2022   21:04 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:15 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hitam, seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang buruk. Bahkan untuk seseorang yang memiliki kulit hitam seringkali dipandang sebelah mata seingga menimbulkan efek jera kepada pemilik kulit hitam tersebut. Mereka bahkan rea membeli produk kecantikan dengan harga yang cukup mahal hanya untuk membuat kulitnya menjadi bersih. Tujuannya adalah supaya mereka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh orang-orang disekitarnya dan merea dapat lebih dihargai di lingkungannya.

Jika kita melihat filosofi warna hitam, masyarakat tidak akan pernah mampu menghina seseorang yang berkulit hitam. lalu apa filosofi warna hitam?

Hitam memiliki arti bumi. Bumi memiliki sifat yang diam. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi seringkali diinjak oleh banyak orang namun bumi tetap diam, bumi juga seringkali bsa rusak oleh manusia namun bumi tidak marah. Semua kekuatan seperti air, api, dan angin berada ddalam bumi. Tetapi dia tidak menunjukkannya artinya dia tidak sombong meskipun memiliki banyak ilmu dan kemamuan. Kemudian semua jenis tumbuhan dapat tumbuh dibumi dan semua manusia juga hewan dapat menikmati hasil tumbuhan tersebut. Manusia yang sudah mencapai ilmu Bumi, ia dapat memberikan manfaat kepada hewan, tumbuhan, dan manusia.

Seperti halnya Semar yang merupakan tokoh atau atau peran utama dalam cerita wayag yang berjudul Semar. Ia memiliki kulit yang berwarna hitam namun sifat yang dimilikinya sama persis dengan sifat Bumi. Semar memiliki banyak kekuatan tetapi dia tidak sombong. Semar memberikan kasih dan sayangnya kepada bumi dan seisinya yaitu hewan, tumbuhan, dan manusia. 

Oleh karena itu sebagai manusi yang memiliki pemikiran yang baik yang sudah diciptakan sebagai sebaik-baiknya penciptaan, jika kita memandang sebelah mata manusia yang memiliki kulit berwarna hitam, seperti pada zaman ini, banyak saya temukan manusia yang memiliki kulit berwarna putih yang sering memandang sebelah mata manusia pemilik kulit hitam atau bahkan menghina. Padahal seharusnya sebagai warga negara Indonesia yang memiliki dasar negara yaitu pancasila umumnya sila ke 3yang berbunyi Persatuan Indonesia, dimana memiliki nilai "walaupun berbeda tetapi tetap satu yaitu Indonesia. Apapun perbedaannya seharusnya tetap bersatu.

Hal ini sejalan dengan ajara yang ada di dalam cerita Semar yaitu Ojo Dumh yang artinya adalah jangan mentang-mentang. Hal ini merupakan suatu peringatan agr manusia tidak larut dengan apa yang dimiliki atau dijalaninya, sehingga cenderung mnjalani keputusan hidup yang negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun