Mohon tunggu...
Anggiar Rachman
Anggiar Rachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Kalimantan (Barat) yang kebetulan menumpang menimba ilmu di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bonek Mania: Apakah mengikuti jejak Aremania?

18 Maret 2014   21:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Persebaya 1927, hasil metamorfosis Persebaya Surabaya semenjak Liga Primer Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="536" caption="Lambang Persebaya 1927, hasil metamorfosis Persebaya Surabaya semenjak Liga Primer Indonesia."][/caption] Seperti yang kita ketahui Persebaya Surabaya sekarang yang bermain di Indonesian Super League merupakan sebuah team yang dirombak yang asalnya bernama Persikubar, sedangkan Persebaya yang asli, sejak 2010/2011 'membelot' pada waktu itu ke Liga Primer Indonesia, kemudian pada perkembangannya PSSI membentuk Indonesian Premier League dan Persebaya Surabaya berubah nama menjadi Persebaya 1927. Sekarang untuk musim 2014, dengan PSSI yang kembali dikuasai para individual yang dulunya berdiri dibelakang Nurdin Halid, dan kembalinya PT. Liga Indonesia, mereka menghentikan pengoprasian PT. Liga Prima sebagai operator IPL, dan kembali menjalankan Liga Super dengan format 2 wilayah, ya, format yang dipakai sebelum Neo-ISL yang dibentuk tahun 2008). Adanya team-team metamorfosa meningkatkan angka kecurigaan terhadap penyelenggaraan liga yang digembor akan professional (namun nyatanya dalam pelaksanaan jalan ditempat), sebut saja PBR Bandung Raya salah satunya, tim ini sebelumnya dioperasikan oleh PT. Pelita Jaya Cronus, yang juga memiliki sebagian besar saham CS Vise (Belgia) dan Brisbane Roar (Aussie) dan pemiliknya juga sekarang menduduki jabatan presiden Internazionale Milano (Italy). Cronus? Familiar? - Ya! Mereka juga yang pernah memiliki Arema Cronus yang bermain di ISL sekarang, Arema yang dibentuk dengan alakadarnya pada 2010/2011 dan kemudian diisi pemain-pemain pelarian Arema Indonesia (IPL) karena kasus dualisme kepemilikan pada saat itu (yang sialnya menjadi peluang untuk mengalahkan Arema yang asli). Supporter bebas bilang mana klub yang asli, namun berkas hukum tetap akan berkata lain, saya juga haqqul Yakkin, tidak ada satu supporter pun yang bisa memberikan sebuah alasan dan bukti yang kuat mengenai asal dari Arema yang sekarang bernama Arema Cronus, paling hebat mungkin hanya sebatas Justifikasi. Aremania pada perjalanannya memutuskan utk mendukung Arema Cronus, tindakan ini tidak bisa kita salahkan, ini semata-mata membuktikan kecintaan warga malang terhadap sepakbola, semangat ini terwakili dengan Arema. Tentu saja jika berharap keadilan PSSI, PSSI tidak akan pernah memihak mereka (walaupun belakangan diberikan kesempatan utk berlaga dikasta paling bawah dan berubah nama), toh mereka juga sudah membentuk Persebaya mereka sendiri, dan dengan trik yang sama, mereka mendatangkan pemain bintang (yang faktanya pemain yang 'didorong' dari Arema Cronus), RD dan Greg cuma beberapa nama. Saya pribadi berharap Bonek mania tetap berusaha untuk memboikot operasional Persebaya metamorf Persikubar ini, dan tentunya ini butuh dukungan penyelenggara daerah untuk membantu melawan. Sekali lagi saya tekankan, semoga yang jujur yang bertahan. Doa saya untuk keadilan Persebaya, Bonek dan kejayaan sepakbola Indonesia. Terima kasih. Tambahan. Screen capture yang saya dapatkan dari akun Twitter fans club Persebaya (@Green_Nord27), dikirim oleh Mario Karlovic, salah satu punggawa asing yang memperkuat Persebaya 1927 sejak dua tahun yang lalu:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun