SIAPA GEN Z?
Generasi z mengacu pada generasi yang lahir pada tahun 1997 dan 2012. mereka adalah generasi pertama yang di besarkan dengan internet dan telfon pintar dan tumbuh dengan pengalaman dunia yang sangat berbeda di bandingkan dengan generasi sebelumnya.
Secara khusus,mereka saling terhubung secara global dengan beragam orang dan sebagian besar berkomunikasi melalui teknologi dan media sosial.
Secara khusus, mereka saling tumbuh secara global dengan beragam orang sebagian besar berkomunikasi melalui ternologi dan media sosial.
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab utama mengapa Generasi Z mudah mengalami masalah kecemasan di era ini, dan melacak akarnya menjadi penting untuk mencari solusi yang tepat.Generasi z juga di hadapkan pada ketidakpastian masa depan dan ekonomi yang tidak stabil.
Mereka sering kali tidak yakin tentang pekerjaan apa yang mereka pilih, bagaimana mereka akan mencapai keberhasilan finansial,dan bagaimana mereka akan mengatasi masalah masalah global perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial.ketidakpastian ini dapat menyebabkan kecemasan mengenai masa depan dan rasa tidak aman yang berkepanjangan.
MENGAPA REMAJA GEN Z DI INDONESIA RENTAN MENGALAMI MASALAH KESEHATAN MENTAL?
Konflik-konflik yang terjadi pada masa remaja ini dapat memberikan tekanan pada kondisi psikis mereka yang bisa menyebabkan depresi (Savira Rini & Pranaz Neshia, 2021).Remaja yang menunjukan gejala, seperti, perasaan sedih yang berkelanjutan ,mengurung diri, dan sering terhanyut dalam pikiran.Tidak hanya itu gejala depresi juga memunculkan gangguan-gangguan antara lain, gangguan pola tidur,gangguan makan,kurang bertenaga,sering merasa lemas dan lesu,gangguan interaksi sosial,sulit konsentrasi dan sulit mengambil keputusan (Grison Sarah & Gazzaniga,2019).
Karakteristik dari Generasi Z adalah individu yang berpikir lebih terbuka dan mendalam serta cenderung untuk bertindak sesuai dengan keinginannya (Benitez-Marquez et al., 2022). Generasi ini juga merupakan generasi yang memiliki kesadaran yang lebih baik terkait isu-isu sosial serta lebih terinformasi atas hal-hal yang sedang terjadi di dunia dibandingkan dengan generasi sebelumnya (Sladek & Grabinger, 2014).Â