Mohon tunggu...
Anggi Ameliyani
Anggi Ameliyani Mohon Tunggu... Editor - Masih belajar menulis opini untuk tugas menulis opini

Mahasiswi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Lahir Pancasila

6 Juni 2020   21:47 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana awal mula Hari Lahir Pancasila di peringati? Mengingat tentang lahirnya pancasila pasti kita selalu mengingat perjuangan soekarno pada masanya. Sebagai penggali pancasila, soekarno berusaha agar falsafah negara dapat diketahui luas oleh masyarakat. Soekarno selalu membicarakan tentang Pancasila di mana-mana, bahkan di seluruh Indonesia. Soekarno berbicara tentang Pancasila di rapat-rapat umum, para tokoh yang mendengarkan nya pada 1 Juni 1945 saat itu. Pada 1 Juni 1945 Soekarno berpidato tentang dasar negara yang dinamainya Pancasila, pada tanggal itu lah pancasila di tetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Kedudukan Pancasila di kaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan Negara, maupun sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus dideskripsikan secara objektif. Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi yang berperan sebagai dasar kehidupan dan pendoman hidup masyarakat Indonesia karena Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta mempunyai tujuan utama bangsa Indonesia. Dasar kehidupan sangatlah berperan penting demi keberlangsungan hidup manusia menjadi teratur dan terarah dengan baik. Apalagi di zaman yang semakin semakin dengan teknologi dan semakin modern sehingga milenial serba bisa melakukan apa saja yang di inginkan nya, dan mengundang banyak goadaan dalam hidup manusia yang dapat dengan mudahnya mengubah prinsip dan tata kehidupan yang dimiliki. Ole karena itu, manusia butuh suatu dasar kehidupan yang dapat membawa mereka dan memiliki tujuan yang baik.

Mari kita mengenal Pancasila lebih dalam, Pancasila mempunyai lima sila yang masing-masing terdiri atas, Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Dalam lima sila tersebut miliki sila yang berbeda, pelaksanaan dan pengalaman nilai-nilai Pancasila tidak dapat dilakukan secara terpisah karena sila-sila tersebut saling berkaitan satu sama lain. Dari situlah mengapa Pancasila dapat di jadikan dasar kehidupan.

Sila pertama menjelaskan bahwa percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, dengan mengutamakan Tuhan dan mengikuti segala ajaran-ajaran nya, menghormati, bertoleransi terhadap pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Sila kedua tentang menghormati antar sesama manusia walaupun berbeda keyakinan dan merupakan wujud sikap kemanusiaan yang baik. Dengan mengamalkan sila kedua berarti kita juga berperilaku adil terhadap semuanya yang merupakan pengalaman sila kelima. Selain itu, sikap kemanusiaan yang baik berarti kita perlu saling tolong-menolong dan saling membantu antar sesama yang dapat mewujudkan pengalaman sila ketiga dan membuat persatuan bangsa Indonesia menjadi semakin kuat dan kokoh. Sila keempat, berperilaku adil terhadap sesama dimana seluruh warga Indonesia yang mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama dan semangat kekeluargaan.

Maka dari itu dapat disimpulkan, bahwa Pancasila wajib dijadikan sebagai dasar kehidupan bersama oleh seluruh warga Indonesia karena Pancasila sendiri yang merupakan wujud cita-cita luhur yang mempunyai tujuan utama bangsa serta saling terikat satu sama lain dan memberi pengaruh baik dalam pelaksanaan sebagai warga negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun