Introvert adalah individu yang cenderung lebih nyaman dan energik dalam situasi yang tenang atau saat sendiri daripada dalam interaksi sosial yang intens. Mereka sering lebih fokus pada refleksi internal dan lebih suka berinteraksi dalam lingkup kecil. Dalam konteks pendidikan, siswa introvert mungkin menghadapi tantangan ketika berpartisipasi dalam aktivitas belajar kelompok yang menuntut keterlibatan sosial lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik ini dan menerapkan strategi yang dapat membantu siswa introvert beradaptasi dengan dinamika kelompok secara efektif.
Strategi yang digunakan oleh guru atau pengajar agar siswa introvert bisa berpartisipasi dalam kelompoknya bisa melakukan beberapa cara ini
1. Pengaturan lingkungan belajar, contohnya seperti mengatur kelompoknya menjadi kecil, antara 3 sampai 4 anak saja dan menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa yang introvert
2. Memberikan peran, maksudnya adalah guru memberikan peran yang sesuai dengan kekuatan atau kemampuan siswa introvert, agar mereka bisa menunjukkan diri mereka.
3. Penyusunan aktivitas, contohnya seperti merancang aktivitas kelompok yang memperhitungkan preferensi siswa introvert, seperti tugas yang memungkinkan refleksi individu sebelum diskusi kelompok.
Guru juga dapat melakukan pendekatan kepada siswanya, seperti dengan cara latihan persiapan, contohnya mengajarkan siswa yang introvert untuk mempersiapkan diri sebelum diskusi kelompok, misalnya dengan diskusi kecil terlebih dahulu. Dan juga dapat menggunakan dukungan kepercayaan diri kepada siswa introvert, guru atau pengajar mengembangkan strategi untuk membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam kelompoknya.
Membantu siswa introvert menyesuaikan diri dengan belajar kelompok sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memperkuat dinamika kelompok secara keseluruhan. Siswa introvert sering merasa tertekan dalam lingkungan sosial yang intens, seperti diskusi kelompok besar. Namun, dengan dukungan yang tepat, mereka bisa merasa lebih nyaman dan berani berpartisipasi. Strategi seperti memberikan waktu persiapan sebelum diskusi, membagi kelompok menjadi tim kecil, dan memberikan peran yang sesuai dengan kekuatan mereka dapat membuat siswa introvert lebih percaya diri dalam berbagi ide dan berkontribusi pada tugas kelompok. Peningkatan kepercayaan diri ini membuat mereka lebih terlibat dan lebih siap untuk berkolaborasi secara efektif.
Selain itu, kehadiran siswa introvert yang berpartisipasi aktif dalam kelompok memperkaya perspektif kelompok tersebut. Siswa dengan karakteristik ini sering memiliki pandangan yang mendalam dan analitis, yang dapat memicu diskusi yang lebih kritis dan solutif. Dengan memberi ruang dan dukungan yang tepat, siswa introvert dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Pada akhirnya, penerapan strategi-strategi inklusif ini tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan siswa introvert, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih seimbang dan harmonis bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H