Mohon tunggu...
Anggi Agistia
Anggi Agistia Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

www.anggiagistia.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk, Berbuat Kebaikan Kecil untuk Bumi

7 Oktober 2021   23:37 Diperbarui: 7 Oktober 2021   23:44 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi pribadi

....Mari kita mulai cerita kali ini dengan satu pertanyaan kecil :

Apa sih yang sudah aku lakukan untuk bisa turut melestarikan Bumi?

Coba jawab, dalam hati saja.

Setiap pagi di daerah kompleks di mana saya tinggal, ada satu mobil yang mengangkut sampah dari satu rumah ke rumah lainnya. Bentuk mobilnya pun hanya sejenis mobil pick up ukuran standar. 

Saya tidak tahu pukul berapa kiranya mereka memulai pekerjaannya, akan tetapi saat tiba sekitar pukul 7 pagi dibagian rumah saya, tumpukan sampah sudah melebihi kapasitas seharusnya. 

Dan itu sepertinya belum semua jalur terlewati, mungkin saja mereka melakukan dua atau tiga kali pick up setelahnya. Itu baru volume sampah sehari, dari warga pemukiman kompleks saya saja. Bayangkan betapa banyaknya memang sampah yang manusia seluruh dunia ciptakan setiap harinya.

Sampah plastik memang sudah lama jadi 'Juaranya' dikalangan sampah dunia, ya. Setiap kita rasanya tak ada yang tak luput dalam andil keberadaan sampah plastik yang kian menggunung ini.

Memang rasanya mustahil sekali jika kita langsung serta merta tidak menggunakan plastik 100%, namun dengan belajar mengurangi penggunaan plastik perlahan-lahan bukanlah hal yang sulit kok. 

Meskipun tidak bisa sepenuhnya hidup tanpa sampah, setidaknya kita bisa mencoba untuk membantu mengumpulkan sampah agar dapat didaur ulang dan berdaya guna kembali.

Seperti halnya melalui Gerakan Bijak Berplastik yang digaungkan oleh Danone-Aqua, dimana ia mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih awar terhadap lingkungan dan plastik yang kita gunakan. 

Gerakan ini merupakan gerakan bijaksana dalam menggunakan plastik,d imaan kita bisa memperpanjang umur plastik semaksimal mungkin.

Sejujurnya semenjak pandemi ini, saya merasa begitu punya banyak waktu luang. Saya lupa entah berawal dari mana hingga akhirnya saya senang sekali baca-baca dan follow aneka akun yang berkaitan dengan zerowaste, daur ulang, hidup minimalis, hidup berkesadaran dan hal sejenis lainnya. 

Loh, seru ya keliatannya. Sejenak saya sering berpikir Langkah apa saja sih yang bisa saya lakukan untuk mewujudkan lingkungan dan hidup yang sehat?

Pertama, mulai memilah sampah plastik rumah tangga dan mengumpulkannya. Sebetulnya saya sangat tertarik sejak lama dengan konsep Bank Sampah, sayangnya karena keterbatasan jarak dari lokasi rumah saat ini serta mobilitas yang terbilang cukup tinggi.. keinginan ikut serta dalam Bank Sampah ini saya tunda dulu dan ganti dengan program sejenis yang tak kalah bermanfaatnya.

Nah saat ini sudah banyak sekali berbagai bisnis recycle untuk beberapa jenis sampah tertentu, terutama sampah plastik. Konon sampah-sampah ini nantinya akan dibeli oleh pabrik-pabrik daur ulang untuk didaur ulang menjadi produk baru. 

Saya sendiri sudah berlangganan dengan salah satu aplikasi lokal untuk menyalurkan barang-barang atau sampah plastik rumah tangga.

Setiap jenis sudah diklasifikasikan per jenis botolnya dalam berbagai ukuran mulai kecil, sedang dan besar diantaranya PET Bening, PET Biru muda, PET warna campur kecil, PET warna campur sedang. 

Lalu untuk botol kaca juga dia menerima seperti botol saus, sirup, kecap kaca, botol minuman kaca atau botol obat. Ada juga gelas plastik gitu dalam berbagai ukuran juga. 

Nah kalau untuk Plastik HDPE ini kaya botol bekas shampo, sabun, body lotion dan masih banyak lagi jenis lainnya yang bisa juga ditukarkan.

Bulan ini kali keempat saya pick up benda-benda plastik ini dari rumah, dan dapat Badge 50 Pieces Per Order. Rasanya gimana ya, priceless sih. Senang sekali, bisa turut berkontribusi untuk melestarikan bumi walaupun rasanya hal yang kecil sekali.

Langkah kedua.. Belajar hidup minimalis! Bicara soal ini pasti identik dengan kata-kata 'hidup sederhana' ya rasanya. Sebetulnya sudah lama sekali digaungkan aneka trend untuk sama-sama menyelamatkan bumi ya, mulai dari mengurangi sampah plastik sekali pakai, tidak lagi menggunakan sedotan, memilah sampah-sampah dan aneka upaya lainnya.

Salah satu cara peduli lingkungan lainnya adalah dengan bijak berkonsumsi. Maksudnya gini, sadar ga sih kadang kita suka overwhelmed semuamuanya ingin dibeli, terlebih lagi dengan banyaknya inovasi-inovasi ataupun tren terkini yang rasanya tiap hari ada aja yang baru (dan keren-keren!) padahal ternyata nggak semuanya kita perlu saat itu juga. Disini lah pentingnya kita hidup dengan penuh berkesadaran.

Jika sebelumnya saat ke swalayan atau lagi berselancar di e-commerce rasanya gatel banget lihat barang yang promo atau masuk flash sale untuk cepat-cepat check out, dengan dalih mumpung murah, padahal kenyataannya produk yang sama atau sejenis itu kondisinya masih ada dan cukup untuk beberapa waktu kedepan. 

Jebakan-jebakan promo harga miring ditiap tanggal yang sama dengan bulannya juga bisa dibilang bahaya sih, alasannya bisa untuk stok nanti jaga-jaga saat habis udah ada yang baru. Nope. Ini yang ternyata selama ini bikin pengeluaran berkali lipat borosnya.

Belajar untuk pakai yang ada dan dihabiskan sebelum beli juga harus mulai diterapkan dan diwajibkan nih dalam keseharian, supaya bisa bikin lebih mindful aja sama apa yang kita perlu kedepannya. 

Ini sejalan dengan campaign yang sedang marak dikalangan para penggiat minimalism, dengan tagar PakaiSampaiHabis kita ditantang buat jadi empties hero, untuk bisa menghabiskan sebuah produk secara utuh dan mendonasikan kemasan kosongnya untuk dapat didaur ulang dan nantinya mempunyai nilai lagi.

Lebih jauhnya, saya sempat mencari-cari tentang apa sih itu frugal living, yang ternyata adalah sebuah gaya hidup yang cermat dan hemat dalam mengelola sesuatu tanpa mengesampingkan value atau nilai dari suatu barang itu.

Kalau bisa dibilang saya bukan tipe konsumtif, cenderung kikir sama diri sendiri malahan haha! tapi kalau udah urusan yang berhubungan sama perut suka nggak mikir panjang. Tapi giliran mau beli 'sesuatu' buat diri sendiri yang bukan termasuk kebutuhan primer atau tersier, mikirnya bisa lamaaaa banget. 

Kaya bolak balik lihat barangnya sambil bilang do i really need this things? gitu. Pengen deh sampai pada satu titik dimana saat liat barang yang dipengen tapi sebetulnya nggak perlu perlu amat bilang gini sama diri sendiri, i'm capable of buying those stuffs but i'm not interested in. Keren kayaknya!

Lalu langkah kecil lainnya yang bisa kita lakukan diantaranya :

  • Selalu membawa botol minum yang dapat diisi ulang berkali-kali.
  • Mengganti kantong plastik sekali pakai dengan membawa tas kanvas atau shopping bag yg reusable saat berbelanja di pasar atau swalayan.
  • Tidak menggunakan alat makan sekali pakai, seperti sumpit plastik, sendok garpu plastik serta sedotan plastik.
  • Belajar menggunakan menstrual cup bagi wanita pengganti pembalut sekali pakai.
  • Mengganti pospak pada bayi dengan popok kain atau biasa disebut clodi.
  • Selalu menghabiskan suatu barang hingga benar-benar habis.

Yuk belajar yuk! Semoga dari satu demi satu langkah kecil yang perlahan kita lakukan ini kelak dapat turut andil besar dalam mewujudkan lingkungan dan hidup yang lebih sehat.. aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun