Selain membaca Al Quran, membaca berbagai buku di kala ramadan baik yang buku keagamaan maupun umum menjadi salah satu hal yang baik dan perlu dilakukan. Apalagi bagi kita yang punya kemewahan untuk bekerja dari rumah.
Ada baiknya melongok-longok buku-buku yang pernah dibeli namun belum pernah dibaca karena berbagai alasan, entah itu sibuk ataupun malas. Saya pribadi banyak sekali membeli buku tapi belum sempat dibaca. Atau hanya dibaca beberapa halaman namun tidak sampai selesai.
Membaca di samping membuat diri lebih santai juga dapat memberikan berbagai hal manfaat bagi diri. Soal buku yang dipilih tiap orang tentu punya selera masing-masing. Namun dalam situasi saat ini lebih baik memilih buku yang tidak terlalu serius atau buku-buku yang menghibur hati.
Jika koleksi buku terbatas ada banyak buku yang bisa dikonsumsi gratis. Jika masih bersikukuh untuk membaca buku-buku serius misalnya banyak penerbit internasional yang membagikan bacaan gratis di masa pandemi ini.
Ada beberapa link buku gratis (ebook) yang mampir ke WAG yang saya ikuti dan mungkin akan bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Springer, salah satu penerbit internasional misalnya membuka akses gratis bagi buku-buku. Demikian pula Australian National University (https://press.anu.edu.au/publications/new-releases).
Di Springer dan ANU biasanya buku-bukunya dijual dan relatif mahal untuk kocek kita. Namun, sekarang dapat diunduh secara gratis. Jadi memang harus dimanfaatkan untuk mengunduhnya. Mungkin sekarang belum berguna, siapa tahu nanti bisa berguna.
Di Indonesia, jika berminat pada hasil-hasil penelitian, LIPI juga memberikan akses gratis bagi buku-buku yang diterbitkannya yang dapat diakses melalui LIPI Press. Sementara itu, Penerbit Marjin Kiri memberi dua buku terbitannya secara gratis yaitu Buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme dan  Buku Mengukur Kesejahteraan .
Masih soal buku gratis. Jika ingin meminjam buku dapat memanfaatkan IPUSNAS. Unduh saja aplikasinya di play store. Setelah diunduh kemudian silakan registrasi. Untuk mudahnya bisa memanfaatkan akun FB yang kita miiliki. Setelah log in kita dapat meminjam berbagai buku.
Saya misalnya sangat menggemari karya Eka Kurniawan, ketika saya cari karyanya relatif lengkap. Saya juga coba cari Biografi Jakob Oetama dan ada. Saya coba cari tulisan tentang Romo Mangunwijaya, meski tidak lengkap ternyata ada. Saya kemudian mencoba cari tulisan Pramoedya, meski tidak ada novel-novelnya ternyata ada beberapa tulisan tentang biografinya, yah lumayan. Di IPUSNAS kita dapat meminjam buku. Tinggal klik, jika koleksi tersebut tidak sedang dipinjam maka kita bisa pinjam dan mulai baca. Gratis dan legal. Menyenangkan.
Jika ingin yang berbayar bisa berlangganan di aplikasi Gramedia. Perbulan 89 ribu dan dapat mengakses buku-buku, majalah, maupun koran sepuasnya. Saya memang belum berlangganan. Namun dari cerita seorang teman, dia sampai mabok beragam buku favoritnya. Mungkin bisa dicoba oleh kawan-kawan sekalian.
Selain itu, beragam toko buku baik yang besar seperti Gramedia ataupun pelapak buku daring seperti berdikaribook, mojokstore, warungsastra, dsb menyediakan begitu banyak diskon. Coba saja ikuti Instagram berbagai toko buku ataupun penerbit. Jika masih ada uang berlebih, tinggal pilih buku-buku yang menarik hati, karena tawaran yang diberikan begitu menggiurkan.
Di samping soal membaca, terkait para penerbit ada hal yang menarik selama pandemi covid-19 ini. Para penerbit menyediakan banyak diskusi daring baik melalui Instagram maupun aplikasi lain. Gratis. Para penulis bercerita kisah mereka ketika mengerjakan karya-karyanya. Dari situ kita bisa mendapat banyak pelajaran soal proses kreatif dalam menulis dan menerbitkan buku. Sungguh berfaedah.
Maka melihat kondisi tersebut. Jika kita memiliki kemewahan kuota berlebih, mungkin ada baiknya untuk mengunduh buku-buku tersebut. Karena biasanya buku-buku tersebut tidak gratis. Atau jika masih ada rezeki bisa memilih buku yang disukai dan membelinya. Atau mungkin berminat membagi buku kepada mereka yang membutuhkan.
Buku-buku tersebut bisa digunakan untuk menemani tadarus ramadan. Hal yang tentu akan sangat bermanfaat dalam menemani hari-hari puasa di bulan ramadan.
Di samping menonton drama korea, menikmati musik di berbagai aplikasi, membaca tentu menjadi pilihan yang menarik. Ada banyak faedah yang dapat diambil dari proses membaca selama kita berdiam di rumah di kala bulan ramadan tahun ini. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H