Mohon tunggu...
Anggia Febrianty
Anggia Febrianty Mohon Tunggu... Penulis - Anggi

Saya seorang mahasiswa akuntansi berkuliah di Unes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Konservatisme Akuntansi

1 Juni 2023   07:02 Diperbarui: 1 Juni 2023   07:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi  resmi  dari  konservatisme  terdapat  dalam Glosarium  Pernyataan  Konsep  No.2  FASB  (Financial Accounting Statement Board) yang mengartikan konservatisme  sebagai  reaksi  yang  hati- hati  (prudent reaction)  dalam  menghadapi  ketidakpastian  yang  melekat pada  perusahaan  untuk memastikan  bahwa ketidakpastian  dan  risiko dalam lingkungan bisnis sepenuhnya  dipertimbangkan.  Menurut Watts (2003) dalam (Savitri, 2016:22)  mendefinisikan  konservatisme  sebagai prinsip  kehati-hatian  dalam  pelaporan  keuangan  dimana perusahaan  tidak  terburu-buru  dalam  mengakui  pendapatan dan segera mengenali kemungkinan kerugian dan hutang. 

Menurut (Savitri, 2016:24) Prinsip konservatisme adalah konsep yang mengakui  beban  dan  kewajiban  sesegera  mungkin meskipun ada  ketidakpastian  tentang  hasilnya,  namun hanya  mengakui  pendapatan  dan  aset  ketika  sudah  yakin akan  diterima.  Berdasarkan  prinsip  konservatisme,  jika ada  ketidakpastian  tentang  kerugian, harus cenderung  mencatat  kerugian.  Sebaliknya,  jika  ada ketidakpastian  tentang  keuntungan, tidak  harus mencatat  keuntungan.  Dengan  demikian,  laporan keuntungan  cenderung  menghasilkan  jumlah  keuntungan dan nilai aset yang lebih rendah demi untuk berjaga-jaga. 

Pentingnya penggunaan konsep konservatisme ini dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Dimana ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa dengan adanya konsep ini maka akan menghasilkan pelaporan yang understatement. Sebagaimana perusahaan akan mendapatkan manfaat lebih banyak dengan adanya pelaporan understatement daripada overstatement. Hal ini dikarenakan pelaporan understatement dirasa lebih menguntungkan dan dapat mengurangi resiko kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan laporan yang disajikan secara overstatement. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan bahwa ada beberapa metode yang menerapkan prinsip konservatisme. Oleh karena itu konservatisme merupakan salah satu metode yang dapat digunakan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangannya. Ini akan menyebabkan angka yang berbeda dalam laporan keuangan, yang pada akhirnya akan menyebabkan laba yang cenderungkonservatif. Jadi konservatisme dalam akuntansi mengevaluasi aset dan keuntungan dengan hati-hati, karena aktivitas ekonomi perusahaan dikelilingi oleh ketidakpastian yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun