Mohon tunggu...
deniza giadedi ayu
deniza giadedi ayu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya seorang mahasiswi...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Media

17 Januari 2011   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komunikasi ada dimana-mana; di rumah, di kampus, di pasar, di mesjid, di mana saja. Sebagian besar kehidupan kita dihabiskan untuk berkomunikasi, dan bahkan komunikasi yang dilakukan menentukan kualitas kehidupan kita dan atau masyarakat.

Dengan komunikasi akan membentuk kesalingpengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan dan pengalaman, dan bahkan membangun serta melestarikan sebuah peradaban. Namun dengan komunikasi pula kita mampu menciptakan kondisi yang kontradiktif dengan kondisi di atas. Begitu pentingnya komunikasi bagi kita, begitu akrabnya ia dengan kita, sampai-sampai kita merasa tidak perlu lagi mempelajarinya lebih jauh dan dalam lagi. Tentu saja lintasan pemikiran seperti itu merupakan kekeliruan yang fatal, sebab sesungguhnya dengan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang (individu) atau masyarakat, akan mempunyai efek sangat besar bagi kekinian dan masa depan individu atau masyarakat tersebut.
Karakter komunikasi (ilmu) –semenjak lahirnya, telah menjadi kebutuhan manusia di dalam mempertahankan hidup bermasyarakat. Tanpa komunikasi, tidak mungkin suatu individu/masyarakat dapat menyetakan idea, cita-cita, kehendak, dan perasaan terhadap individu/masyarakat    yang    lain(Sumarno,1995)

Komunikasi adalah jiwanya interaksi sosial, demikian kata Laswell. Ebiquitas (sifatnya yang ada dimana-mana) komunikasi telah menjadikannya menarik untuk dikaji dalam perspektif yang komprehensif, apalagi bila dikaitkan dengan sosial-budaya. Ada dua hal penting yang berkaitan antara komunikasi dengan hakikat kemanusiaan; pertama, komunikasi sangat esensial bagi pertumbuhan kepribadian manusia; kedua, komunikasi sangat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

Bila dikaji lebih jauh lagi, dua hal di atas akan sangat berpengaruh (signifikan) terhadap perkembangan dan kesadaran suatu kelompok masyarakat, sebab pada hakikatnya individu dengan masyarakat itu tidak bisa dipisahkan.

komunikasi berperan sangat banyak dalam kehidupan manusia, terutama keampuhannya dalam mempengaruhi mentalitas masyarakat. Hal itu tidak bisa disangkal lagi, apalagi pada era globalisasi sekarang ini. Komunikasi yang menurut bahasanya Laswel adalah Who Says What to Whom in Which Channel and Whit What Effect, mempunyai komponen-komponen penting di dalamnya yang tidak dapat diabaikan. Komunikator sebagai sumber informasi, pesan sebagai informasinya, komunikan sebagai penerima pesan/informasi, media sebagai alat penyampai/penghantar pesan, dan akibat sebagai respon yang diharapkan komunikator (feed back).
Selain manusia sebagai subjek dan objek dari proses komunikasi, yang tidak boleh diabaikan adalah peranan media (sarana penghantar) di dalam proses tersebut. Media komunikasi memang tidak bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan manusia, namun keampuhannya di dalam menyampaikan pesan (message) jauh lebih efektif ketimbang si individu mencoba menampaikan informasi itu sendiri tanpa media. Oleh karena itu, posisi media baik dilihat dari aspek subjek (pelaku/komunikator) maupun proses penyebaran informasi itu serta efek yang diharapkan, sangatlah penting nilainya.

Keberadaan media komunikasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari manusia. Oleh sebab itu bermunculanlah berbagai sarana komunikasi yang diharapkan mampu mempercepat proses penyebaran informasi. Media massa merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi yang paling efektif dewasa ini di dalam mensosialisasikan dan mendesiminasikan berbagai informasi ke masyarakat banyak. Media massa (cetak-elektronik) menjadi salah satu ujung tombak bagi percepatan penyebaran informasi bagi masyarakat, apalagi pada era globalisasi sekarang ini, ketika batasan-batasan dan hambatan-hambatan geografis, iklim/cuaca, dll tidak menjadi penghalang berarti bagi tersebarnya informasi ke khalayak ramai (masyarakat)

Kefektifan serta peranannya yang begitu hebat mejadikan media massa menjadi salah satu komponen penting bagi pembentukan kepribadian masyarakat, serta perilaku dan pengalaman kesadaran masyarakat. Oleh karena itu pulalah banyak kelompok masyarakat yang berupaya menjadikan media massa sebagai sarana propaganda ide, cita-cita, nilai dan norma yang mereka ingin bentuk/ciptakan. Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.Jadi peran media komunikasi yang berhubungan dengan stres banyak juga yag berhubungan langsung dengan kontak manusia tak perduli dari kalangan mana saj,misalnya dari kalangan artis,orang yang bekerja di kantor,orang yang bersekolah maupun orang yang menjadi ibu rumah tangga.yang dapat menjadi stress karena pemberitaan dari media komunikasi. sebagai contoh Sherina Munaf  mantan artis cilik yang terkenal pada tahun 2000 kini telah meranjak dewasa. Sherina digosipkan oleh media bahwa drinya telah diperkosa oleh temannya Derby Romero artis yang namanya sedang melambung dan lawan mainnya dalam Film petualangan Sherina. Sherina merasa tidak nyaman dengan pemberitaan hal itu bahwa itu hanya fitnah saja. Informasi tersebut terlalu dibuat-buat oidak bertanggung oleh media dan orang yang tidak bertanggung jawab.  Maka dari itu kita harus hati-hati terhadap media komunikasi karena media komunikasi tersebut dapat membuat kita menjadi stress akibat dari pemberitaan yang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun