Mohon tunggu...
Anggi Gayatri
Anggi Gayatri Mohon Tunggu... -

Mage User yang sering berkeliaran menjelajahi hutan liar imajinasinya hanya untuk menemukan sulur-sulur ajaib yang mampu menghasilkan ide-ide horor kualitas murni untuk menakuti pembaca! Contact Info : anggigayatri6@gmail.com WA +62823-6193-0449 TELP. 083183947545

Selanjutnya

Tutup

Money

Sangat Disayangkan! Sepinya Minat Generasi Muda dalam Mengembangkan Produktivitas Tas Tali Kur Unik

22 November 2018   11:40 Diperbarui: 22 November 2018   11:58 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sangat Disayangkan! Sepinya Minat Generasi Muda Dalam Mengembangkan Produktifitas Tas Tali Kur Unik Yang Berpotensi 'Menjamur' Menjadi Trend Fashion Di Kalangan Remaja Dan Ibu-Ibu Sumatera

Siapa yang tidak mengenal tali kur? Tali kuat dengan berbagai macam warna ini telah lama dimanfaatkan untuk membuat barang-barang handmade cantik dan unik seperti tas, gantungan kunci, boneka dan lain-lain dengan cara dianyam menggunakan simpul tertentu. Tidak perlu jauh-jauh, salah satu contoh pelaku UMKMSumatera adalah Ibu saya sendiri yang bernama lengkap Dewi Anggreini Hasibuan. Beliau mulai menekuni bidang usaha ini sejak dua tahun yang lalu karena hobinya yang memang sudah terbiasa menjahit dan keasyikannya membuat motif-motif baru dengan melihat dan memilih-milih sumber dari internet. Ibu dan saya setidaknya bekerja sama dalam hal kombinasi warna yang cocok dan motif apa yang akan cepat laku dipasaran. Saya juga sering membantu membuat simpul dasar dan menyambungkan semuanya sesuai perhitungan size tas yang telah ditentukan Ibu.

Awal-awal belajar, membuat tas tali kur ini terasa sangat sulit dan membosankan. Bahkan Ibu sampai jenuh karena harus terus mengulang-ngulang simpul dasar yang sebenarnya itu-itu saja. Namun karena semangat harus bisa dan rasa penasaran yang sedalam lautan, saya akhirnya berhasil membuat simpul dasar yang benar dan kuat sesuai yang dicontohkan. Saya benar-benar merasa senang saat itu karena akhirnya bisa membantu dan membuat proses pembuatan tas menjadi lebih efektif dan efisien.

Saya semakin berapi-api membantu Ibu dalam memproduksi tas tali kur ini sejak Ibu memperkenalkan hasil tangannya ke grup alumni SMAnya di whatsapp. Salah seorang temannya yang bernama Irji dan berdomisili di Jakarta mengatakan bahwa isterinya sangat tertarik dengan 4 buah tas tali kur yang dishare Ibu di whatsapp group mereka karena terlihat mewah dan elegan. Tas yang dimaksud adalah tas tali kur warna hijau dengan motif full emboss daun, tas tali kur merah hati-hijau dengan motif emboss bunga, tas tali kur abu-abu monyet motif cacing, dan tas tali kur biru tua bentuk hati. Kesemuanya dijual dengan harga Rp.1.200.000,-  sudah termasuk ongkos kirim dari Perbaungan ke Jakarta Rp.50.000,-/tas. Kami mengirimnya melalui JNE, walaupun agak mahal, namun fasilitas yang diberikan terasa sangat membantu dalam distribusi barang yang akan dijual ke konsumen luar daerah.

Bahan-bahan pembuatan tas tali kur ini biasanya kami beli di pasar sentral, kota Medan karena lebih murah dan lebih gampang menemukan aksesori dan pernak-pernik tambahan sebagai pelengkap keindahan tas yang akan dibuat.

Dibawah ini adalah beberapa contoh design tas yang telah dibuat dan laku dijual (sold out) dengan saya sendiri sebagai modelnya, hehee.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Tak hanya tas tali kur, Ibu saya juga membuat kerajinan tas dari bahan seperti kain beludru dengan campuran emas dan manik-manik membentuk motif kucing dan burung merak. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Karena kebanyakan konsumen Ibu adalah orang Binjai, maka saya harus terus bolak-balik ke JNE untuk mengantar barang dengan biaya sekitar Rp.20.000,00 untuk sampai dalam satu hari termasuk packing. Walau begitu tetap saja keuntungan yang didapat masih lebih banyak dari segala ongkos kirim yang dikenakan. Terimakasih JNE! Dalam hati senyum-senyum karena nggak sabar dapat komisi dari Ibu sendiri, hehe. Oh iya, tak lupa juga saya sangat ingin memamerkan sosok yang berada dibalik pembuatan tas-tas tali kur dengan jari-jari ajaibnya ini. Ini dia Jeng.. jeng..

dokpri
dokpri
Ibu Dewi Anggreini Hasibuan yang berusia 49 tahun ini memiliki hobi yang menguntungkan, yaitu mampu menghasilkan produk tas tali kur unik dengan keahliannya. Beberapa barang buatannya bahkan sudah menjelajah ke Jakarta dan Kalimantan.

Sebenarnya banyak orang yang meminati kerajinan tas tali kur ini, karena saya melihat banyak remaja dan Ibu-ibu yang menggunakannya di jalanan kota Medan. Namun menurut saya ini hanya masalah selera. Terkadang orang lebih memilih tas branded KW daripada tas original handmade yang tak kalah kuatnya. Variasi motif modern harus terus ditingkatkan agar tidak kalah saing dengan tas produk lokal bahan lain seperti kulit dan sebagainya. Lalu muncul pertanyaan, siapa yang akan melakukannya? Dari observasi yang saya lakukan, generasi millennial sekarang lebih suka membeli daripada memproduksi. Mengapa? Karena proses pembuatannya yang agak rumit pada awalnya, tapi dapat diatasi dengan ketekunan dan ketelitian.

 Baiklah, disini saya akan memperlihatkan apa simpul dasar itu dan bagaimana cara membuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun