Mazhab Lausanne merujuk pada suatu aliran pemikiran dalam teologi Kristen yang lahir dari Konferensi Lausanne pertama pada tahun 1974. Konferensi ini diadakan di Lausanne, Swiss, dan dihadiri oleh para pemimpin gereja dan misionaris dari berbagai denominasi Kristen. Tujuan utama dari Konferensi Lausanne adalah mempromosikan misi Kristen global dan menyatukan umat Kristen di seluruh dunia. Beberapa konsep kunci dari Mazhab Lausanne termasuk:
Keteguhan terhadap Kitab Suci: Mazhab Lausanne menekankan pentingnya Kitab Suci sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan dan pengajaran Kristen. Para pengikut mazhab ini meyakini bahwa Alkitab adalah firman Allah yang memberikan pedoman hidup dan kebenaran yang mutlak.
Evangelisasi Global: Salah satu fokus utama Mazhab Lausanne adalah misi global atau evangelisasi. Konferensi Lausanne menghasilkan "Pernyataan Lausanne tentang Penginjilan Dunia," yang menegaskan tanggung jawab gereja untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia dan mendorong kolaborasi antarumat Kristen untuk mencapai tujuan tersebut.
Kepemimpinan Rohani: Konsep ini menekankan pentingnya kepemimpinan rohani dalam gereja dan dalam kehidupan pribadi. Mazhab Lausanne meyakini bahwa pemimpin gereja harus memiliki integritas moral, komitmen pada ajaran Alkitab, dan keteladanan dalam hidup rohani.
Kerjasama Ekumenis: Meskipun Mazhab Lausanne berakar dalam tradisi Protestan, konferensi ini juga mencoba membangun kerjasama dengan berbagai denominasi Kristen. Pernyataan Lausanne menekankan pentingnya persatuan umat Kristen dalam misi global, tanpa mengesampingkan perbedaan teologis yang mungkin ada.
Pemberdayaan Umat Kristen: Mazhab Lausanne mengajarkan konsep pemberdayaan umat Kristen untuk terlibat dalam misi Allah di dunia. Ini mencakup tanggung jawab setiap orang percaya dalam menyebarkan Injil, melayani sesama, dan memajukan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Penting untuk dicatat bahwa Mazhab Lausanne bukanlah denominasi atau aliran gereja yang terpisah, melainkan suatu gerakan ekumenis yang menggabungkan pemikiran dari berbagai latar belakang Kristen. Meskipun konsep-konsep tersebut tidak selalu diterima secara seragam di seluruh dunia Kristen, Mazhab Lausanne tetap memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman dan praktik misi Kristen global.
