Perbedaan Monetaris-Keynesian
Monetaris dan Keynesian adalah dua pendekatan utama dalam ekonomi makro yang memberikan pandangan berbeda tentang bagaimana pemerintah seharusnya mengelola ekonomi. Mari kita lihat perbedaan mendasar antara kedua pendekatan ini.
Pendekatan Monetaris:
Fokus pada Uang:
Monetaris lebih menekankan peran uang dalam perekonomian. Mereka meyakini bahwa kontrol terhadap pasokan uang sangat penting untuk mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Kebijakan Moneter:
Pendekatan Monetaris meyakini bahwa bank sentral, melalui kebijakan moneter, memiliki peran sentral dalam mengelola ekonomi. Pengaruhnya dapat dirasakan melalui pengaturan suku bunga dan kontrol terhadap pasokan uang.
Pentingnya Inflasi:
Monetaris cenderung lebih khawatir tentang potensi risiko inflasi dan berpendapat bahwa menjaga tingkat inflasi yang rendah adalah kunci untuk stabilitas ekonomi jangka panjang.
Pendekatan Keynesian:
Fokus pada Permintaan Agregat:
Keynesianisme lebih menitikberatkan pada permintaan agregat dalam ekonomi. Mereka percaya bahwa dalam situasi ketidakseimbangan, pemerintah dapat mengintervensi untuk meningkatkan atau mengurangi tingkat pengeluaran agar mencapai stabilitas ekonomi.
Peran Pemerintah:
Keynesianisme mendukung intervensi pemerintah melalui kebijakan fiskal (pengeluaran dan pajak) untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam situasi resesi atau mengendalikan inflasi saat ekonomi tumbuh terlalu cepat.
Pentingnya Pengangguran:
Salah satu fokus utama Keynesian adalah pengangguran. Mereka berpendapat bahwa pemerintah dapat mengurangi tingkat pengangguran melalui stimulasi ekonomi dan proyek infrastruktur.
Perbedaan Utama:
Pendekatan terhadap Pasokan Uang:
Monetaris berpendapat bahwa kontrol pasokan uang adalah kunci, sementara Keynesianisme lebih fokus pada pengeluaran agregat.
Peran Pemerintah:
Monetaris cenderung mendukung campur tangan pemerintah yang lebih terbatas, sementara Keynesianisme melihat peran aktif pemerintah sebagai kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Penanganan Krisis:
Monetaris lebih cenderung mengandalkan kebijakan moneter, seperti mengatur suku bunga, sementara Keynesianisme mendukung intervensi fiskal dalam situasi krisis.
Sementara kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, debat tentang peran pemerintah dan bank sentral dalam mengelola ekonomi terus berlanjut. Seiring waktu, pendekatan ini juga dapat diintegrasikan dalam kebijakan ekonomi yang lebih kompleks.