Bandung - Mayoritas penduduk desa Girimekar berprofesi sebagai petani kopi.
Kelompok tani desa Girimekar terdiri dari tujuh kelompok tani dengan SK yang sudah ditetapkan langsung oleh desa, hasil panen kopi dari para petani kemudian di tampung dan diperjual belikan di (Badan usaha milik desa) BUMDES Giriniaga. Tidak hanya di bumdes saja produk kopi desa Girimekar juga sudah melanglang buana hingga ke mancanegara, salah satunya Singapura.
Sistem pendistribusian kopi dilakukan dengan beberapa opsi ada yang langsung didistribusikan keluar dan ada juga yang kemudian ditampung terlebih dahulu dibandar.
Sebelum menjadi sebuah kopi yang sempurna, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Diantaranya ada dua proses, yaitu proses natural dan proses wine. Untuk proses wine itu bisa memakan waktu sampai 35 hari dengan maksimal dijemur saru hari selama dua jam. Sedangkan untuk proses natural tidak ada aturan waktu tertentu biasanya satu sampai dua minggu kopi sudah jadi.Â
Dari proses penanampan-panen-dan penjemuran baru kemudian bisa dibuat menjadi sebuah kopi jadi yang siap didisbrusikan.
Sekretaris desa menurutkan bahwa hal tersebut menjadi sebuah potensi besar yang dimiliki oleh desa Girimekar dan harus tetap dilestarikan dengan menciptakan inovasi-inovasi baru agar produknya tetap eksis dan tetap diminati oleh berbagai kalangan.
"Petani kopi di desa cilengkrang sangat aktif sehingga menjadi peluang untuk tetap menjaga dan melestarikannya hingga bisa di distribusikan terus ke mancanegara" Ucap Aceng
Reporter :
Anggi Anggraeni
1204020022 - KPI 5A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H