Mohon tunggu...
Humaniora

Pro dan Kontra Waria

18 Desember 2016   19:27 Diperbarui: 18 Desember 2016   19:41 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yayasan kebaya Keluarga besar waria di jogjakarta (dokuemntasi pribadi)

interaksi simbolik. Sifat khas dari interaksi antar manusia adalah adanya saling menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya. Tindakan seseorang berdasarkan makna yang diberikan atas tindakan orang lain.
Asumsi dasarnya adalah bahwa interaksi antar individu diantarai oleh penggunaan simbol-simbol, interpretasi dengan saling memahami.

Dalam teori ini kita melihat adanya pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap waria. Pihak-pihak tersebut antara lain :

Pihak Pro

  • Waria  
    • Terus terang saja, siapa pun tidak mau  untuk menjadi waria. Waria biasa menjadi obyek olok-olokan orang lain, kadang-kadang teman sendiri. Para waria menganggap dirinya seorang wanita. Sehingga ingin diperlakukan seperti orang normal pada umumnya. Dan mereka ingin memenuhi jiwa dan naluri kewariannya.
  • Pengguna Waria
    • Para pengguna waria khususnya para gay sangat membutuhnya waria untuk memenuhi kebutuhan seksnya, begitu pula sebaliknya. Dan ada juga lelaki normal yang melakukan hubungan seks dengan waria karena mereka takut jika berhubungan seks dengan wanita akan membuat wanita tersebut hamil.
  • Medis
    • Pihak medis pro terhadap waria karena waria dapat digunakan sebagai bahan ilmu pengetahuan dan bahan penelitian. Tentang masalah kejiwaan  dan  dalam hal  ilmiah juga menjelaskan adanya kelainan secara hoemonal dan kromosom, ini terjadi mutasi model gen lelaki yang seharusnya XYY, namun karena terjadi mutasi, gen wanita (Y) lebih mendominasi, sehingga pada lelaki tersebut mempunyai model gen XXY, maka muncullah kelainan seperti laki-laki yang timbul buah dadanya, dan juga laki-laki yang bernaluri seperti perempuan. hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan penelitian untuk para pihak medis.
  • Pihak-pihak yang Memperkejakannya
    • Pihak-pihak yang memperkerjakan waria karena orang tersebut beranggapan bahwa waria itu memiliki daya tarik tersendiri, mereka membuat orang penasaran. Contohnya dimirota Yogyakarta untuk melihat apa yang dilakukan waria disitu kita harus membanyar uang sebesar  lima puluh ribu untuk tiket masuk. Banyak pengunjung yang datang tersebut sangat menguntungkan bagi orang yang memperkejakan waria.  Selain itu banyak waria yang bekerja disalon kecantikan karena keahliannya dalam mendandani seseorang.

Pihak Kontra

  • Keluarga
    • Pihak keluarga kontra terhadap waria karena hal itu dapat mencemarkan nama baik keluarga dan membuat kelurga tersebut malu. Karena keluarga beranggapan bahwa waria merupakan sesuatu yang hina. Selain itu keluarga juga merasa salah mendidik anaknya
  • Pemuka Agam
    • Pemuka agama menganggap  bahwa waria adalah sebuah penyimpangan seksual. Dan waria melanggar kodrat Sang pencipta. Agama manapun tidak pernah menyetujui atau mengakui adanya waria. Semua agama menganjurkan supaya para waria kembali kepada kodratnya sebagai laki-laki.  Pencipta hanya menciptakan laki-laki dan perempuan,tidak menciptakan waria.

    • Satpol PP kontra terhadap waria karena meresahkan masyarakat yang ada. Dan mengganggu ketertiban lalu lintas karena sering kali banyak waria yang lalu lalang di pinggir jalan dan menjadikan jalan tersebut sebagai tempat mangkal oleh para waria

#jurnalistikuinjogja16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun