Dalam beberapa waktu terakhir, layar perak tampaknya hanya menyuguhkan tontonan yang kurang memukau, tanpa ada yang benar-benar menonjol atau mengesankan. Misalnya, ketika saya menyaksikan Godzilla x Kong: The New Empire, kesan yang tertinggal hanyalah aksi antara Godzilla melawak King Kong. Sudah, tidak ada emosi apapun yang tertinggal.
Di tengah deretan film yang kurang berkesan tersebut, hanya ada satu karya yang berhasil mencuri perhatian saya di tahun 2024, yakni The Zone of Interest. Meskipun film ini adalah sebuah ekspresi seni yang luar biasa, saya merasa ragu untuk membahasnya lebih lanjut karena khawatir tidak akan sesuai dengan selera mayoritas pembaca yang cenderung mencari film hiburan. Karena alasan ini, saya memilih untuk beralih ke film-film klasik yang telah terbukti memiliki kualitas naratif dan hiburan yang sering kali melampaui film-film zaman sekarang.
Maka dari itu selamat datang di series "Nonton Film Lama" bersama saya Anggha Indrawan. Kali ini kita akan ngomongin film Fantastic Mr. Fox karya sutradara Wes Anderson yang rilis di tahun 2009. Yuk, langsung kita bahas!
SINOPSIS
Fantastic Mr. Fox menceritakan seekor rubah pencuri handal yang mencoba untuk meninggalkan passion mencurinya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi janjinya kepada Felicity, yang merupakan istrinya sendiri. Pada waktu ia dan Felicity tertangkap saat berusaha mencuri burung merpati, Mr. Fox berjanji bahwa jika mereka diberikan kesempatan untuk hidup, ia akan berhenti mencuri sepenuhnya dan mencari pekerjaan yang baru.
Akan tetapi, akhirnya ia khilaf dan balik lagi ke passion lamanya. Karena ini lah keluarga beserta teman-teman Mr. Fox harus berusaha kabur dari kejaran para petani dan juga peternak yang berusaha menangkap mereka.Â
REVIEW SINGKAT
Fantastic Mr. Fox menghadirkan cerita komedi-petualangan yang seru sekaligus kocak. Walaupun ini adalah film komedi, ada juga beberapa scene yang berhasil menyentuh hati saya. Contohnya, pada saat Mr. Fox dan Felicity berbicara empat mata setelah mereka bersama rombongannya disemprot menggunakan jus apel oleh tim peternak dan juga petani.
Masalah visual ngga usah ditanya lagi. Sama seperti karya Wes Anderson lainnya, film ini juga hadir dengan gaya simetris yang merupakan ciri khas dari beliau. Selain itu warna yang dihadikan juga memberikan kesan ceria dan hangat saat menontonnya. Feels good banget deh pokoknya!
Pacing dari film ini juga pas, ngga terlalu cepat dan ngga terlalu lambat. Maka dari itu film ini tentunya cocok bagi semua orang.
Film ini adalah film animasi yang menggunakan metode stop motion. Kalau kalian ingat, pada tahun 2009 teknik stop motion ini lagi booming-boomingnya. Banyak sekali animasi populer yang menggunakan stop motion pada saat itu. Misalnya, seri kartun Shaun the Sheep yang hadir dua tahun lebih awal dengan teknik stop motion ini. Selain itu, pada salah satu episode di serial kartun Spongebob yang berjudul "It's A SpongeBob Christmas!" juga pernah menghadirkan teknik stop motion ini. Meski begitu, animasi yang dihadirkan smooth banget.Â