[caption id="attachment_289122" align="aligncenter" width="300" caption="foto: Anggertimur"][/caption] 'Bertindaklah saat ada kesempatan karena lebih baik letih saat berjuang daripada letih menyesali kesempatan yang disia-siakan #PEMUDAdanINDONESIA'
Kalimat  di atas, adalah pengobar semangat dalam aksi  ‘’1000 Bendera untuk Indonesia.’’ Selain sebagai pengobar semangat, kalimat tersebut  salah satu dari 1000 quote yang disebarkan Perhumas (Perhimpunan Humas) Muda Yogyakarta di Tugu Yogyakarta, Senin (28/10). Quote ini dituliskan pada bagian dalam kertas berukuran 15 x 10 cm yang dilipat menjadi dua. Di sisi luarnya terdapat warna merah putih melambangkan bendera nasional Republik Indonesia. Bendera berisi quote ini dikalungkan di kaca spion kendaraan yang sedang berhenti di perempatan Tugu Yogyakarta.
"Kami memberikan bendera ini untuk menyebarkan semangat Sumpah Pemuda lewat quote yang ada di dalamnya,’’  tutur Ruth, Koordinator aksi '1000 Bendera untuk Indonesia.' Kegiatan membagikan bendera berisi quote dilakukan bersama 10 komunitas muda, di antaranya: Indonesia Future Leader (IFL), PR.Com (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Young On Top (YOT), Coin A Chance (CAC), Premiere (UGM), Kaca KR, Pro (UIN Kalijaga), Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI), PR Stama (ASMI Santa Maria) dan Bhinneka Ceria.
Aksi  tersebut juga didukung dua perwakilan dari Indonesia Future Leader (IFL). Anggi dan Osha dari IFL mengatakan, ‘’Aksi ini seru, dan kreatif. Jarang anak muda kumpul terus bikin aksi lewat cara yang unik.’’
Aksi mengulang dan meneguhkan ikrar Sumpah Pemuda dilaksanakan pukul 16.00-17.00 WIB, bertepatan dengan pulang kerja. Harapannya, semua pengguna lalulintas yang melintas di perempatan Tugu Yogyakarta mendapat energi positif lewat quote yang dibagikan saat aksi tersebut berlangsung.
Panggah Pambudi, Ketua Perhumas Muda Yogyakarta menjelaskan, acara ini bertujuan membangkitkan kembali semangat muda yang luntur. Ditambahkannya, "Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Jogja, bahwa pemudanya masih bisa bersatu untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda."
Dampak dari aksi yang melibatkan 50 anak muda ini memerahkan kawasan Tugu Yogyakarta. Mereka membentangkan spanduk putih yang dipenuhi beragam  tanda tangan sebagai bentuk dukungan pada aksi ini. Peserta aksi tampak kompak mengenakan kaos merah bertuliskan 'Learning without Thinking is Useless, but Thinking without Learning is Dangerous'.  Tagline yang diterakan dikaos tersebut, mengutip pemikiran Presiden RI I, Ir. Soekarno, ‘’Belajar tanpa berpikir itu tidak berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu berbahaya.’’
Dalam aksi tersebut, terlihat  peserta perempuan lebih banyak dibanding pria. "Malah bagus dong, jadi pemuda dan pemudi saling dukung. Kan sekarang juga sudah zaman emansipasi. Perempuan juga bisa bikin aksi," ujar Kristi, anggota Perhumas Muda Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H