Mohon tunggu...
Angger Pembayun
Angger Pembayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Mahasiswa PSTF Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni dan Budaya sebagai Komponen Sense of Place di Bali

15 November 2024   14:51 Diperbarui: 15 November 2024   15:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 4. Pariwisata dan Dampaknya terhadap Sense of Place

Bali adalah salah satu destinasi wisata paling populer di dunia, dan seni serta budaya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Festival seni seperti Bali Arts Festival dan Ubud Writers & Readers Festival menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya Bali ke tingkat global. Namun, pariwisata juga membawa tantangan tersendiri dalam mempertahankan sense of place.  

Urbanisasi dan pembangunan masif di beberapa kawasan wisata telah mengubah lanskap budaya Bali. Banyak masyarakat lokal yang mulai merasa kehilangan koneksi dengan tradisi mereka karena tergerus modernisasi. Meskipun demikian, ada banyak inisiatif lokal yang bertujuan untuk melestarikan budaya Bali di tengah perkembangan tersebut. Desa-desa wisata seperti Penglipuran dan Tenganan, misalnya, menjadi contoh keberhasilan dalam mempertahankan budaya lokal sambil tetap membuka diri terhadap pariwisata.  
 

5. Seni dan Budaya dalam Kehidupan Sehari-Hari  

Salah satu hal yang membuat Bali begitu istimewa adalah bagaimana seni dan budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap pagi, penduduk Bali membuat dan menempatkan persembahan kecil di depan rumah mereka, tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai ekspresi seni.  

Kehidupan sehari-hari masyarakat Bali yang penuh dengan aktivitas seni dan budaya menciptakan suasana yang otentik, yang jarang ditemukan di tempat lain. Hal ini menciptakan rasa keterikatan yang kuat antara masyarakat dan lingkungannya, sekaligus memberikan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan yang berkunjung.  

6. Masa Depan Seni dan Budaya Bali  

Dalam era globalisasi, Bali menghadapi tantangan untuk menjaga keaslian seni dan budayanya. Generasi muda Bali memainkan peran penting dalam melestarikan warisan ini. Pendidikan seni tradisional di sekolah-sekolah, komunitas seni lokal, dan penggunaan teknologi untuk mendokumentasikan tradisi menjadi upaya signifikan dalam menjaga sense of place Bali.  

Bali juga perlu terus menyeimbangkan antara pelestarian budaya dan perkembangan ekonomi. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat diharapkan dapat berkolaborasi dalam merumuskan kebijakan yang mendukung keberlanjutan budaya tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional.  
 

Seni dan budaya Bali adalah jiwa dari  sense of place yang dimilikinya. Keunikan dan kedalaman tradisi seni, harmoni dengan alam, serta keterikatan masyarakat dengan warisan budaya mereka menciptakan identitas yang kuat dan tak tergantikan. Bagi masyarakat lokal, seni dan budaya tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan, tetapi juga cara untuk menegaskan siapa mereka. Sementara itu, bagi dunia luar, Bali adalah inspirasi tentang bagaimana sebuah tempat dapat menjaga warisan budaya sambil terus berkembang di tengah perubahan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun