Dan tercatat per September 2021, kapasitas PLTS yang sudah terpasang di Indonesia mencapai 194 MW. Namun angka yang didapat itu masih jauh dari potensi energi surya di Indonesia yang menyentuh angka 3.294 GW. Jika berkaca dengan negara lain, perkembangan penggunaan energi surya di Indonesia ini bisa di bilang cukup lambat.Â
Ada beberapa factor yang menyebabkan lambatnya perkembangan penggunaan energi surya di Indonesia, seperti masih tidak banyak investor yang berinvestasi pada sektor ini, harga peralatan untuk memanfaatkan energi surya masih tinggi, pengetahuan akan pentingnya penggunaan EBT yang masih rendah dan tidak banyak yang kompeten dalam pemanfaatan energi surya.Â
Namun hal yang paling penting untuk dibenahi adalah kompetensi dalam pemanfaatan energi surya dan pemasaran dalam menggunakan energi surya. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan penggunaan energi surya yang ada di Indonesia.
Saat ini Program GERILYA difokuskan dalam pemanfaatan energi surya. Adapun beberapa pengetahuan/kompetensi yang akan diberikan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini, diantaranya yaitu pengetahuan dasar mendesain PLTS, langkah-langkah instalasi dan komisioning PLTS atap, sensitivitas desain PLTS atap dengan Helioscope, penerapan PLTS aplikatif, marketing danpresentasi produk dan masih banyak lagi pengetahuan/kompetensi yang akan diberikan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini. Dengan pengetahuan/kompetensi yang diberikan pada program ini, mulai dari kemampuan mendesain PLTS hingga marketing PLTS, diharapkan dapat membantu permasalahan kurangnya laju penggunaan EBT di Indonesia.Â
Karena faktor kompetensi dan pemasaran yang menjadi factor yang berdampak besar bagi kemajuan pemanfaatan energi surya di Indonesia. Selain kemampuan/kompetensi yang akan di dapatkan seperti dituliskan diatas, mahasiswa juga mendapatkan kemampuan diluar kompetensi yang dijelaskan di atas, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah yang ril dalam dunia kerja, kemampuan bekerja sama dengan tim, kemampuan menulis esai dan juga menambah relasi. Karena pada program ini didukung oleh pengajar dan mentor yang kompeten dibidang EBT khususnya energi surya.
Pada Program GERILYA batch 1, dengan jumlah mahasiswa yang tergabung sebanyak 52 mahasiswa yang berasal dari 21 Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Program ini mengarahkan mahasiswa yang tergabung dalam program ini untuk memberikan kontribusi dalam proses instalasi PLTS atap baru sebesar lebih dari 2.3 MWp dan penyusunan dokumen pre FS PLTS atap dengan total kapasitas lebih dari 2 MWp. Hal ini membuktikan bahwa program ini memberikan dampak yang baik dalam percepatan perkembangan EBT yang ada di Indonesia.Â
Dan pencapaian ini akan terus bertambah, karena pada GERILYA batch 2, dengan jumlah mahasiswa yang tergabung sebanyak 57 mahasiswa yang berasal dari 29 Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang berpartisipasi pada Batch 2 ini, pencapaian yang diraih akan semakin bagus dan besar. Selain membantu dalam mempercepat pemanfaatan EBT khususnya energi surya, program GERILYA ini juga berperan dalam mencerdaskan anak bangsa yang dipersiapkan khusus dalam pemanfaatan energi surya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H