Mohon tunggu...
Angger Setio Panuntun
Angger Setio Panuntun Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Adminitrasi

Tak ada yang lebih indah dan Puitis selain berbicara KEBENARAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Renungan Diri (Baca dengan Hati)

2 September 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti daun suatu ketika kita akan gugur pada waktunya. Jatukh ketanah dan kembali bersatu dengan ALAM.

[caption id="attachment_196714" align="alignleft" width="150" caption="gambar sumber google"][/caption] Pertama aku lahir, semua orang bahagia, mereka bilang telah datang penyejuk hati. Lalu aku tumbuh menjadi bayi yang lucu, semua orang bergembira. Ayah dan ibuku memberikan kasih sayang yang sangat besar. Aku dirawat, dijaga dilindungi..dalam timbangan cinta “ Terima Kasih Ayah Bunda

Usiaku terus bertambah menjadi kanak-kanak yang pandai, masa kesil yang sangat indah, semuanya ada. Juga sahabat-sahabat kecil teman berbagi cerita. Tiada hari  ceria tak ada luka dan sedih, semua berlalu dalam duniayang tawa.

[caption id="attachment_196716" align="alignnone" width="120" caption="GAMABAR SUMBER GOOGLE"]

13465780771036553164
13465780771036553164
[/caption] Aku tak pernah tahu . bahkan tak pernah peduli, bahkan di belahan bumi ada bayi yang berjuang untuk hidupnya. Sementara akau hidup dengan berkecukupan dan rasa aman, damai dalam ketenagan. Hari-hari mereka adalah tangis sementara aku. Hari-hariku adalah tawa..

Bahkan para Ibu mengeluarkan air matanya untuk melepas sang buah hati…sementara ibuku, menjadi teman bermain sekaligus pemberi kasih sayang yang tak ada batasnya

[caption id="attachment_196717" align="alignleft" width="150" caption="GAMABAR SUMER GOOGLE"]

13465781611225653440
13465781611225653440
[/caption]

Saat-saat yg penuh duka ”Anaku… Bangunlah.!!!! Jangan tinggalkan Ibu.. Nak..!!!

--- Hingga akhirnya aku tumbuh menjadi dewasa. Menjadi pemuda yang kuat dengan kesempurnaan fisik yang diberikan Alloh. SWT. Menapaki jalan yang terjal dan aku tahu itu TIDAK MUDAH

---Hingga akhirnya tercapai sudah cita-cita TAPI tak ada gading yang tak retak, pasti pada ahkirnya akan MATI.

Ketika sakaratul maut sudah menjemput, dan nyawa telah tersedak di  ujung kerongkongan ..

Sudah SIapakah Kita??

Menghadapi saat paling menyakitkan.. Ketika Izrail menarik kasar ruh dari jasad kita.. Lalu disolatkan untuk yang terakhir kalinya.

[caption id="attachment_196718" align="alignleft" width="150" caption="GAMBAR SUMBER GOOGLE"]

1346578295792301590
1346578295792301590
[/caption]

Dalam Liang Lahat yang dingin, sepi dan sendiri.. lalu pergi untuk SELAMNYA. Hanya ditemani amal dan dosa sebagai buah yang kita kerjakan selama kita hidup didunia. Itulah malam pertam anak kita menjadi yatim. Itulah malam pertama istri kita menjadi janda. Meninggalkan Anak , Istri dan Kehormatan.. Juga harta tidak bisa menyogok malaikat .

Terkuburlah untuk selamanya.. hanya air mata yang mengeringi kepergianya,

Sudah siapkah kita dengan semua itu.??

Dan menjawab pertanyaan nanti??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun