Aku tak mampu lagi menahan rasa yang tersayat dihati
Untuk itu aku tulis saja pada selembar kertas ini
Semula berawal dari negeri Gaza Palestina
Di bombardir rudal dengan keji tanpa rasa berdosa
Â
Rabu sore sebuah rudal mengenai rumah pengungsi
Mengakibatkan ibu dan empat anaknya mati
Sungguh biadab dan tidak bermanusiawi
Terkutuklah kalian semua umat yahudi
Â
Disudut pinggir rumah yang rutuh ada pemandangan pilu
Seorang ibu memangku putri menangis tersedu-sedu
Putrinya berlumur darah dan terbujur kaku
Sambil berkata “ Jangan tinggalkan ibu anaku “
Â
Tidak boleh kita berputus asaÂ
dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana
Tidak boleh merasa doa kita sia-sia
Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akanÂ
dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja
Â
Warga Gaza Palestina gugur berjatuhan
Tapi PBB dan semua negara arab hanya bungkam
Hanya terdiam dan menundukan kepala
Tanpa ada sedikitpun kata yang keluar dari mulut mereka
Â
Wahai putera-putera kera dan babi …
Para pembunuh Rasul Allah dan para Nabi …
Dirikanlah terus dan bangunlah kehancuranmu di tanah Muqaddas
Kau jemput kebinasaanmu dengan hujaman lemparan batu cadas
Â
Tinggikanlah bangunanmu sesuka hatimu
Sesungguhnya kehancuranmu akan menimpamu
Tidak lama lagi waktumu akan tiba untuk merana
Dan ketetapan Allah pastilah terlaksana
Amin ...Â
Â
-0oO-
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI