Nggak banyak anak muda yang bisa gabungin passion, karier, dan kontribusi sosial jadi satu paket lengkap. Tapi Vira Eliza, cewek asli Belitung yang nggak pernah berhenti berinovasi, berhasil membuktikan kalau semua itu mungkin. Dengan latar belakang yang sederhana, Vira tumbuh besar dengan mimpi besar untuk membawa perubahan di lingkungan sekitar.
Awal Perjalanan Hidup
Lahir dan besar di Belitung, Vira tumbuh sebagai anak yang aktif dan punya rasa ingin tahu besar. Dari kecil, dia udah sering terlibat dalam kegiatan sosial. Keluarganya mengajarkan nilai gotong royong dan pentingnya membantu orang lain. Ini jadi fondasi kuat buat Vira dalam mengejar mimpi di bidang sosial.
Ketika masuk Politeknik Kesejahteraan Sosial, Vira mulai serius mendalami passion-nya di dunia pemberdayaan masyarakat. Pilihannya bukan cuma tentang karier, tapi juga panggilan hati untuk menciptakan dampak nyata. Selama kuliah, dia nggak cuma belajar teori, tapi juga langsung terjun ke lapangan untuk membantu komunitas.
Pencapaian yang Membentuk Diri
Perjalanan Vira mulai melesat saat dia bergabung dengan AORTA Community. Sebagai Presiden, Vira memimpin berbagai program kesehatan dan pemberdayaan remaja. Salah satu highlight terbesar adalah berhasil meningkatkan jumlah pelopor hingga 120 orang dan mengadakan 15 aksi kesehatan yang menyentuh lebih dari 3.000 orang.
Di sisi lain, perannya sebagai peneliti di PT Olahkarsa Kreasi Indonesia juga nggak kalah penting. Dia belajar tentang bagaimana program-program sosial bisa diukur dampaknya secara ilmiah. Dengan metode SROI, dia membuktikan bahwa program pelatihan kerja nggak cuma memberi manfaat ekonomi, tapi juga sosial dan lingkungan.
Momen Inspiratif
Salah satu cerita yang paling menginspirasi dari perjalanan hidup Vira adalah saat dia mendampingi Forum Anak Belitung. Berkat dedikasinya, salah satu anggota forum berhasil terpilih sebagai Duta Forum Anak Indonesia di tingkat nasional. Momen ini jadi bukti nyata bahwa kontribusi kecil bisa membawa dampak besar jika dilakukan dengan sepenuh hati.
Vira juga dikenal sebagai sosok yang nggak takut untuk mencoba hal baru. Saat jadi fasilitator, dia nggak cuma mengajarkan teori, tapi juga membaur dengan masyarakat. Dari sini, dia belajar bahwa pendekatan personal seringkali lebih efektif daripada sekadar formalitas.