Tanggal 20 Oktober 2024 nanti, Indonesia bakal punya presiden dan wakil presiden baru, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Nah, momen kayak gini pastinya jadi perhatian banyak orang, apalagi di era medsos yang serba cepat. Semua orang langsung nyalurin pendapatnya di Twitter, Instagram, dan Facebook. Responnya pun beda-beda, ada yang optimis banget, tapi nggak sedikit juga yang ngelempar kritikan tajam. Banyak netizen yang ngarep banget sama Prabowo. Misalnya cuitan dari akun @rickyindra32837
"Besar harapan rakyat kepada bapak @prabowo untuk memulihkan ekonomi bangsa ini    ".
Ini membuktikan mereka percaya dengan pengalaman militer dan kepemimpinannya yang tegas, Prabowo bisa bawa perubahan positif buat ekonomi dan politik Indonesia. Pokoknya, para pendukungnya yakin banget kalau dia bisa handle tantangan-tantangan yang gede ini. Tapi, nggak semuanya bersikap positif. Ada juga yang masih skeptis alias ragu, terutama soal duet Prabowo-Gibran. Banyak yang ngebahas soal beda usia dan pengalaman di antara mereka. Misalnya cuitan dari akun @beringinpanasÂ
"emang, makanya itu usia gabisa dipungkiri. Gibran belum cukup umurnya sebenarnya buat jadi wapres dan berdampingan sama yang jauh lebih tua gitu".
 Berarti menurut beberapa orang, ini bisa jadi masalah besar karena mungkin aja mereka nggak nyambung atau nggak bisa kerjasama dengan baik, dan ini bisa bikin pemerintahan goyang. Kritik lain juga muncul soal kabinet yang bakal dibentuk. Nihh misalnya dari cuitan akun @fhadol_gee.
"pesan buat pak PS dan gerindra hilangkan pengaruh Mulyono kalo mau bersih cabinet bapak ... sdh cukup 2 kali bapak ditikam dari belakang"
nah ini membuktikan netizen pada ribut nanya-nanya, siapa yang bakal duduk di kursi penting, dan apakah orang-orang ini beneran kompeten atau cuma "orang titipan" aja yang dapet jatah kursi.
Medsos, jelas banget jadi ajang perang opini. Banyak tagar (hashtag) yang trending, dan diskusi seru terjadi di kolom komentar. Ini nunjukin gimana masyarakat sekarang lebih berani buat nyuarain pendapat mereka soal politik. Netizen nggak lagi diam aja, mereka aktif banget ngasih pandangan, baik itu soal harapan, kritikan, atau bahkan keprihatinan mereka soal masa depan Indonesia. Dan jelas, medsos punya peran gede buat ngebentuk opini publik saat ini. Pelantikan Prabowo dan Gibran bukan cuma seremoni formal biasa. Ini lebih dari itu, karena momen ini jadi simbol tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Suara netizen yang beragam ini ngegambarin apa yang mereka rasain---mulai dari harapan, tuntutan transparansi, sampai kritik pedas soal akuntabilitas.Â
Jadi, reaksi dari dunia maya ini jadi bagian penting dari demokrasi modern di Indonesia. Diskusi politik nggak cuma terjadi di ruang sidang atau di jalan-jalan, tapi juga di kolom komentar dan postingan medsos. Jadi, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024 ini bukan cuma awal dari pemerintahan baru, tapi juga awal dari perjalanan yang penuh harapan, tantangan, dan gerakan sosial di era digital.Peran netizen sekarang udah nggak bisa diremehin lagi, mereka bener-bener ikut andil ngebentuk opini publik dan ngaruhin agenda politik.Â
Pelantikan ini jadi pintu buat diskusi panjang soal masa depan Indonesia, dan masyarakat---khususnya anak muda dan pengguna medsos---bakal terus merhatiin dan ngasih masukan buat pemerintahan ini. Intinya, transisi kekuasaan ini bukan akhir dari perdebatan, tapi malah jadi awal dari diskusi yang lebih seru dan panas tentang masa depan Indonesia. Kita lihat aja gimana netizen bakal terus bersuara di dunia maya!