Mohon tunggu...
Angga Yuda Pradana
Angga Yuda Pradana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

belajar memahami hidup

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bisa Jadi Grand Final 2012 Indonesian Idol Terulang Kembali

17 Mei 2014   07:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesian Idol 2014 masih berlangsung saat artikel ini saya ketikkan. Grand Final yang menampilkan kedua orang finalis yang terdiri dari finalis laki-laki yaitu Husein Alatas dan wanita yaitu Nowela, kian malam semakin mendekati waktu yang menentukan siapakah yang akan jadi juara dari ajang pencarian bakat ini. Tapi entahlah apa benar malam ini akan secara resmi diumumkan pemenangnya yang diperoleh dari jumlah sms yang dikirimkan atau akan ditampung dulu perolehan sms tersebut sebagai tabungan hingga minggu kedepannya. Sudah menjadi rahasia umum jika ajang-ajang semacam ini saat mendekati berakhirnya ajang tersebut dengan telah terpilihnya dua finalis dan tinggal menunggu satu orang yang akan keluar sebagai juara, waktu pengumumannya diundur seminggu ke depan. Alasannya logis. Perolehan sms yang diterima penyelenggara tentu merupakan keuntungan yang sangat besar .

Hal ini pernah terjadi kala pergelaran Indonesian Idol 2012 saat Fremantlemedia dan RCTI selaku penyelenggara ajang tersebut tiba-tiba memperpanjang masa voting sms di babak grand final hingga sepekan. Perpanjangan masa voting sms tersebut dibacakan langsung oleh Daniel Mananta yang saat itu dan sampai dengan saat ini masih menjadi pembawa acara langganan ajang ini.

Secara bisnis sah-sah saja apa yang dilakukan oleh pihak penyelenggara. Strategi untuk mendapatkan keuntungan memang bagian dari sebuah entitas bisnis. Mereka punya hak untuk mengatur regulasi ajang yang mereka selenggarakan. Apakah ajang ini akan diselesaikan malam ini dengan diperolehnya salah satu juara atau akan diperpanjang sepekan bahkan dua pekan kedepan. Namun jika sampai dua pekan kedepan nampaknya mustahil dibandingkan sepekan lagi yang secara rentang waktu masih terlihat wajar.

Namun berbeda bila memandangnya dari sisi pendukung masing-masing kontestan. Voting sms yang dikirimkan merupakan bagian dari usaha mereka untuk melihat idolanya memenangi ajang ini. Ada tumpukan harapan pendukung yang ditujukan kepada kontestan untuk bisa melihat mereka mengenakan selempang kemenangannya. Pengorbannya pendukung pun tidak hanya dari sms yang mereka kirimkan karena dukungan bisa juga melalui media telepon atau voting melalui website resmi Indonesian Idol. Bahkan ada yang rela menuju Jakarta untuk melihat secara langsung pengumuman pemenang sang Juara. Namun bila sudah dengan semangatnya meraka mendatangi langsung dan tiba-tiba tidak jadi malam ini untuk membacakan pemenang Indonesian Idol tentu kekecawaan yang didapat para pendukung selain biaya yang telah dikeluarkan mereka menuju kesana.

Kembali lagi dari siapa yang merasa diuntungkan dan dirugikan jika skenario benar-benar demikian. Yang pasti penyelenggara untung, juri apalagi. Untuk juri istilahnya mereka hanya sebagai penghias saja karena tidak menentukan siapa yang bakal lolos untuk tiap minggunya dari ajang ini. Dan satu-satunya hak juri yaitu hak veto, itupun hanya digunakan sekali. Untuk sedikit pelipur lara ketika salah satu kontestan yang secara teknik, pengusaaan lagu bagus, dan diprediksi sedari awal masuk grand final harus tersingkir di babak awal. Sehingga dengan hak veto ini, jika kebetulan perolehan votingnya rendah maka bisa dianulir oleh keempat juri tersebut. Tapi ya hanya itu saja. Setelah itu peran mereka lebih banyak sebagai pelengkap formal saja bahwa dalam suatu ajang sudah sewajarnya ada tim juri. Paling tidak walaupun tidak mempunyai hak penuh untuk menentukan tapi mereka bisa memberikan masukan-masukan yang positif bagi kontestan, walau secara pribadi kalau mereka disuruh bernyanyi dengan melawan kontestan tidak dijamin lebih bagus. Ya namanya juri, tugasnya ya menilai. Dari uraian tadi jelaslah penyelenggara dan Juri diuntungkan.

Sedangkan pihak yang merasa dirugikan ya para pendukung tadi, yang sudah mengirim sms dan sepekan kedepan lagi jika tidak mau idolanya tersingkir maka harus mengirimkan sms voting, dan juga pendukung yang menonton langsung ke tempat penyelenggaraan.

Oh ya satu lagi yang pastinya tidak rugi, yaitu kedua finalis tersebut. Mau diumumkan sekarang atau pekan depan sama saja. Meski jadi juara dua pun jaminan rekaman dengan label telah dikantongi. Hanya jumlah nominal hadiah utama yang membedakan.

Dan sebagai penonton dan tak mengirimkan sms barang sekali pun, bagi saya juga tidak masalah mau malam ini atau pekan depan. Jika pekan depan bearti saya masih bisa menikmati lagi kepiawaian kontestan membawakan tembang-tembang pilihannya serta menikmati kekocakan guyonan para juri yang sering terlontar di antara mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun