[caption id="attachment_296332" align="aligncenter" width="448" caption="image: http://mandacutie.wordpress.com"][/caption]
Terkungkung dalam rutinitas yang berulang-ulang tiap harinya. Melakoni kegiatan yang itu-itu saja. Kemaren, hari ini, besok ya pasti itu-itu lagi. Tiap hari yang berulang.Hari ini berangkat ke kantor jam 6 pagi pulangnya pukul 5 sore. Besok begitu lagidan seterusnya. Hari libur sabtu minggu juga tak ada yang istimewa. Kembali seperti weekend-weekend sebelumnya. Mungkin siklus ini yang sering dialami sebagian dari pekerja kantoran.
Rasa jenuh, bosan, mengiringi kegiatan yang dilakukan kesehariannyaseperti suatu siklusair hujan yang berasal dari air dipermukaan naik menjadi titik-titik awan kemudian turun menjadi rintik-rintik hujan mengaliri daratan, sungai, ke laut kembali lagi menjadi titik-titik awan dan seterusnya. Berulang-ulang terjadi. Serasa tak ada kesan yang istimewa dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Kita berhak untuk melakukan apapun yang kita kehendaki. Dari semua kegiatan positifyang sifatnya menunjang kehidupan kita sampai dengan tindakan negatif yang bisa berakibat buruk bagi diri kita. Bekerja adalah kegiatan positif, merupakan bagian dari rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang telah kita peroleh. Sering kita melihat dan mendengar bahwa banyak orang yang susah mendapatkan perkerjaan. Sampai-sampai sering terlontar celetukan “cari kerja yang haram aja susah apalagi yang halal”. Mengetahui realita yang terjadi tersebut terbesit dalam benak kita bahwa beruntungnya kita telah memiliki pekerjaaan, halal lagi. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, berputarnya hari, bergantinya minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun, rasa tanggung jawab, rasa semangat, rasa bangga yang apabila pada awal-awal bekerja jika dapat diukur melalui suatu alat tertentu menunjukkan angka 100% lama-kelamaan menjadi berkurang setengahnya bahkan bisa habis menjadi 0%. Walaupun hal ini tidak bisa dipukul rata untuk semua pekerja kantorankarena masing-masing orang memiliki kadar yang berbeda-beda dalam menyikapi pekerjaannya.
Lho kok bisa? Ya bisa saja. Tentu banyak faktor yang menyebabkan. Dan saya tidak akan membahas bermacam-macam faktor tersebut. Yang akan saya tekankan disini adalah faktor rutinitas yang berulang-ulang. Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa faktor itulah yang menyebabkan kegiatan kita bekerja di kantor serasa monoton. Itu-itu saja.Seorang pekerja kantoran bagian penggajian tiap bulan atau mingguan ngurusin jatah gaji bagi para pegawai di kantornya. Menghitung jumlah hari kerja tiap pegawai yang diketahui dari daftar hadir pegawai. Melakukan pemotongan bagian dari gaji bila pegawai bersangkutan sakit dan tidak masuk kerja. Seorang front liner sebagai garda terdepan suatu perusahaan bertugas melayani konsumen yang datang tiap harinya. Mendengar celotehan serta keluh kesah dari konsumen. Berusaha bersikap manis dengan senyum simpul yang mengembang saat menyapa konsumen suatu etika pelayanan yang telah menjadi ketentuan perusahaan. Dua contoh aktivitas yang harus dilakukan berulang tiap hari selama dia masih berada dalam posisi yang sama karena bagian dari tugasnya sebagai pegawai.
Trus apa neh yang bisa dilakukan untuk sekedar mengurangi kejenuhan itu? Lakukan hal di luar rutinitas. Bukan bearti meninggalkan rutinitas. Tetapi mencoba untuk melakukan hal baru selain dari pekerjaan pokok. Menekuni hobi salah satunya. Hobi yang bisa dilakukan dengan cara mengatur waktu, membagi waktu yang tidak mengganggu pekerjaan utama. Hobi dilakukan sebagai penyaluran bakat, energi positif, dan emosi yang sehat.
Namanya saja hobi ya pastinya sesuatu yang kita senangi atau gemari. Misalnya seorang yang suka dengan dunia foto-memfoto menyalurkan hobinya dalam dunia fotografi. Tak perlu sampai mengambil cuti untuk menekuninya, bahkan ada teman saya yang melakukannya dengan menggali objek di sekitar ruangan kerjanya. Mencari sudut tertentu dengaan pencahayaan yang pas untuk mendapatkan gambar yang unik dan menarik. Sedangkan untuk melakukan hunting foto di luar ruangan berupa alam bisa memanfaatkan waktu weekend.
Seseorang wanita karir yang punya semangat sebagai master chef dapat mencoba resep-resep baru yang didapatkannya dari menjelajahi internet atau dari buku panduan memasak yang bisa diperolehnya saat istirahat siang dan iseng-iseng jalan ke toko buku. Dari membuat masakan yang tercantum dalam buku resep sampai dengan menciptakan masakan varian baru yang berasal dari beberapa bumbu rahasia kreasi sendiri tentu akan memberikan kepuasan tersendiri. Apalagi bagi yang telah berkeluarga masakannya disukai oleh anak-anak dan selalu ditunggu kelezatannya oleh sang suami. Hmm...tentu betapa bahagianya.
Seseorang entah itu wanita maupun pria yang suka dalam kegiatan olahraga bisa menyalurkan hobinya dengan memanfaatkan fasilitas olahraga yang telah disediakan di kantor. Beberapa kantor biasanya memiliki sarana olahraga untuk menunjang aktivitas olahraga karyawannya. Ada juga yang memiliki hari khusus di pagi hari untuk melakukan kegiatan olahraga, acapkali di hari jumat. Dari olahraga senam, memanfaatkan meja yang telah disediakan untuk bermain pingpong, bermain bulu tangkis dan tenis bisa dilakukan. Toh bila kantor tidak menyediakan sarana tersebut kita bisa mencarinya di daerah terdekat dengan kantor kita. Tentu tidak mengganggu pekerjaan kantor karena selain bisa dilakukan di hari tertentu yang telah ditentukaan untuk berolahraga itu bisa juga dilakukan selepas pulang kantor sekalian untuk melepas penat, bisa juga untuk menunggu jalanan lengang akibat kemacetan.
Melalui hobi yang kita tekuni ada aktivitas lainnya selain pekerjaan kantor yang kita lakukan. Keluar sebentar dan mencoba hal-hal yang menyenangkan diri, memanjakan dengan hobi, sehingga tanpa disadari kita telah merefresh kembali diri kita. Pikiran yang penat, perasaan yang bosan berganti dengan perasaan yang menggembirakan. Perasaan yang senang terbawa dan mempengaruhi mood baik kita dalam bekerja. Hobi yang menyelingi rutinas kerja kantoran menjadikan hidup lebih berwarna dan bervariasi. Siapapun yang memiliki hobi positif dan tidak merugikan orang lain lanjut dan kembangkan hobi tersebut. Karena hidup ini terlalu sempit untuk dinikmati jika kita hanya terjerat dalam rutinitas yang membosankan dan mematikan kreativitas kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H