Mohon tunggu...
Angga Yuda Pradana
Angga Yuda Pradana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

belajar memahami hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tajamnya Insang Ikan Sebelah

31 Mei 2014   07:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:54 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa sih yang tidak suka makan ikan?hmm,...hasil tangkapan air tawar maupun laut yang kaya protein, bisa digoreng, dikukus, atau dibuat jenis masakan lainnya dengan bahan baku ikan. Saya sendiri suka sekali dengan berbagai makanan yang berbahan dasar ikan. Dari yang bentuk ikannya masih kelihatan sampai dengan ikannya sudah lumat bersama bumbu-bumbu olahan lainnya seperti Empek-empek.

Ada cerita yang menarik berkaitan dengan dunia perikanan. Jadi ceritanya, sore tadi saya mengantar istri untuk berbelanja di pasar ikan. Setelah melihat-lihat dan berpindah dari satu penjual ke penjual lainnya, akhirnya kami menentukan ikan mana yang akan kami beli. Pilihan itu jatuh pada ikan sebelah (flatfish). Bagi yang belum pernah tau dengan ikan sebelah saya gambarkan ciri-cirinya. Ikan ini bentuhnya pipih dengankedua mata berada pada satu sisi saja. Warna kedua sisi ikan ini berbeda. Sisi pertama berwarna putih dan sisi satunya berwarna lebih gelap. Kedua mata ikan ini berada pada sisi yang gelap. Itulah sedikit gambaran dari ikan sebelah.

Kami membeli 2 kg dengan ukuran yang lumayan besar. Berat satu ikan yang kami beli sekitar setengah kilogram, sehingga kami mendapatkan 4 ekor ikan saja. Menjadi kebiasaan kami kalau membeli ikan di pasar ikan sekalian minta dibersihkan kotorannya. Tapi kali ini si penjual tidak memberikan paket penjualan plus pembersihan jeroan ikan. Dia menyarankan untuk mebersihkan di tukang bersih-bersih jeroan ikan yang biasanya mangkal tak jauh dari tempatnya berjualan. Dan kebetulan juga, si tukang bersih-bersih itu tak ada juga. Yasudahlah, kami bersihkan saja sendiri di rumah, pikir kami saat itu.

Sesampainya di rumah mulailah acara bersih-bersih ini. Salah satu bagian dari ikan yang harus dibersihkan sebelum mengolahnya lebih lanjut adalah menghilangkan bagian insangnya, selainbagian pencernaan ikan beserta kotorannya. Insang merupakan organ pernapasan dari ikan. Terdiri dari filamen-filamen berwarna kemerahan karena mengandung kapiler-kapiler darah. pada umumnya insang mudah untuk dibersihkan. Tinggal buka penutup insang pada salah satu sisi, masukkan jari kedalamnya kemudian tarik saja insang ikannya, dan dilanjutkan ke sisi sebaliknya, selesai.

Tapi ternyata untuk jenis ikan yang satu ini kita harus lebih berhati-hati. Pasalnya bagian dalam insang, yaitu bagian tempat melekatnya filamen yang menghubungkan insang dengan bagian tubuh ikan tidak seperti umumnya ikan. Ikan lainnya lunak dan mudah dilepas dengan sekali sentakan. Sedangkan jenis ikan ini memiliki bagian yang tajam bergerigi. Jadi kalau kita tak berhati-hati maka saat kita berusaha untuk melepaskan insang tersebut, tajamnya gerigi itu akan menancap di jari-jari kita. Kejadian ini yang membuat saya sedikit terkaget karena saya mencoba memperlakukan layaknya ikan pada umumnya. Saya coba tarik saja insangnya, eh ada yang agak menancap di ujung jari.

Karena itu, saya lebih berhati-hati lagi melepas insangnya. Pertama-tama saya buka tutup insang, kemudian dengan bantuan sebilah pisau dapur saya potong bagian insang yang melekat pada ikan. Tetap harus ektra hati-hati kalau tidak mau tajamnya gerigi itu melukai jari lagi. Perlahan-lahan secara melingkar saya sayat bagian yang menempel itu. Dengan sedikit tambahan kesabaran lepaslah insang bergerigi tersebut. Setelah itu tinggal kita bersihkan kotoran ikan yang ada di perutnya kemudian cuci ikan sampai bersih, siap deh untuk diproses lebih lanjut menjadi ikan goreng.

Nah sedikit informasi tersebut semoga bermanfaat bagi pembaca yang penasaran dan ingin mencicipi gurihnya ikan sebelah. Ya seperti pepatah bersakit-sakit dahulu makan enak kemudian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun