Mohon tunggu...
Angga Wijayanto
Angga Wijayanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis lepas

membantu pemahaman secara mudah dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelestarian Masyarakat Desa Pendawa dalam Upaya Penjualan Kelobot Jagung (Kertas Rokok)

4 Februari 2024   13:55 Diperbarui: 4 Februari 2024   13:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendawa, Lebaksiu, Tegal. Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UIN Prof.K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto,Desa Pendawa, Kecamatan Libaksiu, Kabupaten Tegal. Sebagai upaya pelestarian kerajinan, Mahasiswa KKN kelompok 48 gelar observasi dan pelatihan bersama pemilik usaha kelobot jagung. 

Kelaras jagung atau sering disebut juga dengan kulit jagung kering. Yang biasanya tidak terpakai atau dibuang begitu saja disulap, menjadi sebuah kerajinan yang sudah membudanya bagi masyarakat desa pendawa. Kelobot jagung adalah sebuah kertas untuk rokok atau biasa disebut papir rokok untuk mebungkus mbako.

Beliu Pak Rozih, salah satu masyarakat setempat yang masih membuat kelobot jagung di desa pendawa. Beliau mengatakan,

"Dulu Disini 1/3 masyarakat desa pandawa banyak atau sebagain besar masyarakat adalah penghasil kelobot jagung." (10/1/24).

Pembuatan pada zaman dulu kulit jagung di jemur setelah itu dibesut atau di disetrika di tataki kain agar halus. Tetapi pada hari ini beliau hanya membuat  kelobot yang mentah karna masih banyak pemuda masyarakat sekitar yang tidak tertarik dengan usaha tersebut.

"Untul pemasaran untuk kelobot jagung ke berbagai kota seperti Pemalang, Tegal dan Selawi." (10/1/24).

Seiring perkembangan zaman Kelobot jagung kurang diminati, oleh masyarakat sekitar karna kalah saing dengan rokok modern. Karan untuk peminat rokok dari jagung hanya orang-orang dulu seperti mbah-mbah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun