Mohon tunggu...
Angga Wijayanto
Angga Wijayanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis lepas

membantu pemahaman secara mudah dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Copy And Delete

11 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 11 Maret 2022   22:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEROLOG. 

Pagi seperti biasa hawa yang dingin menyelimuti dedauan dengan embun, bau tanah di pagi hari yang terasa menyengat hidung. Hari itu adalah hari di mana ujuan masuk sekolah sihir diaman semua anak muda yang sudah beranjak dewasa yang sudah mendapatkan sage berbondong - bondong untuk mengikuti ujian. terlepas dari semua itu sistem kasta di bangsa tiberius sangat tidak wajar di mana kasta manusia di bagi menjadi 3 bagian, bagian pertama kasta bangsawan kasta teratas dari semua golongan ras manusia, kasta ke dua kasta pedagang dan kasta budak di mana kasta terndah dan ras manusia yang sering di diskriminasi. dan  ini adalah kisah seorang manusia yang berasal dari bangsawan yang terkenal yang menyamar sebagai kasta terndah dan sage yang sangat misterius. sage legenda dimana sage ini sudah tidak ada di zaman manusia sekarang ini dimana ia ingin merubah tatanan di bangsa tiberius yang sangat kacau dan diskriminasi yang sagat tidak masuk akal. manusia yang merubah dan membuat keputusasaan terhadap ras - ras kasta atas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun