Mohon tunggu...
Angga Wisnuwardana
Angga Wisnuwardana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Father, runner, biker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Mesti Marathon?

11 Oktober 2014   08:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih marathon itu? kuat tidak ya kalau aku ikut kategori itu? Terpintaskah pertanyaan-pertanyaan itu dikepala anda? atau setidaknya terpikirkan ikut marathon? Saya coba sharing mengenai ini.

Semakin nge-trendnya olahraga ini, event lari pun semakin banyak. Tetapi terkadang ada yang salah kaprah menyebutkan lomba lari dengan kata "marathon". Padahal Marathon spesifik ke lomba lari jarak jauh, jaraknya pun spesifik 42 km plus 195 meter. Sejarah marathon pun berawal dari kisah nenek moyangnya bangsa yunani sana.

Tahun lalu adalah event perdana marathon di adakan di Jakarta. Tetapi Kenapa sampai harus marathon? artinya penyelenggara harus menyiapkan jarak sejauh 42.195 km. Rumah ke kantor saja jaraknya cuma 15 Km, untuk mendapatkan jarak itu, pulang pergi saja tidak cukup. Menurutku ini tantangan untuk penyelenggara event lari untuk bisa menyediakan jalur yang steril . Event marathon sekelas di Jakarta ini tentu gampang untuk menyediakan jalur sejauh itu dan steril pula. Lihat saja pendukung acara ini, Pemda Jakarta dan Kementerian Pariwisata ditambah dengan dukungan penuh dari PASI dan ASO sebagai technical advisor.

Nah di 26 oktober mendatang, saya berkesempatan ikut Jakarta Marathon yang bertajuk “Festival City Marathon“ dengan titik start dan finish di silang Monas Barat Daya. Jakarta Marathon 2014 akan melombakan beberapa kategori, yaitu: Full Marathon (42km), Half Marathon (21km), 10km, dan Maratoonz untuk anak-anak dengan jarak 1,3 km. Kali ini saya memilih Full Marathon dan ini adalah event marathon perdana saya di Indonesia.  Sebelumnya saya sudah mengikuti Full Marathon di Singapura dan Malaysia

Lagi-lagi kenapa mesti memilih marathon? Di kesempatan marathon yg pernah diikuti, selalu ada penyesalan memilih kategori itu, Kenapa? kategori full ini tidak hanya sekedar modal tekad saja, tetapi perlu persiapan fisik dan juga pengetahuan akan nutrisi yang mesti dipersiapkan oleh pelari. Terbukti, saya cidera parah di event pertama marathon karena hanya bermodalkan tekad a.ka nekad.

Di marathon ada istilah "hit the wall", pelari akan mencapai titik batas kemampuannya karena energy yang dipakai sudah habis dan kelelahan otot yang luar biasa. Yang kedua, berlari sejauh 42 km, tidak mungkin saya selesaikan dalam tempo 1-2 jam (kecuali saya punya darah Kenyan), ini hal yang sering menyedihkan karena tiba di finish line, acara yang seyogyanya ada di sana sudah selesai. Itu pun yang tersisa adalah para pejuang yg masih bersedia menunggu pelari hingga cut-off time. So, berlari sepanjang 42km apakah nyaman? ketahanan fisik mesti  teruji dulu untuk bisa "Happy" disini. Dan lagi saya masih bermodalkan tekad a.ka nekad untuk Jakarta marathon kali ini.

[caption id="" align="alignright" width="238" caption="*courtesy to Miftah wazni"][/caption]

Ada sesuatu yang berbeda ketika memilih Jakarta Marathon sebagai marathon ketiga saya. Jakarta is my HomeTown, hal ini tidak bisa tergantikan dengan cara mengikuti marathon di kota lain apalagi di negara lain. Kenapa? Banyak sekali sanak saudara dan teman-teman lainnya yang akan ikut atau setidaknya terlibat diacara ini. Tidak percaya? kalau diperhatikan, tahun lalu event marathon ini malah ada yang dibuat sebagai ajang melamar pacarnya, hingga sambutan dari rekan-rekan satu komunitas lari yang menunggu di garis finish.

Track jakarta marathon pun cukup dibilang attractive karena menawarkan city view sepanjang jalur, mulai ke daerah Kota tua, melewati istiqlal hingga ke Pancoran ditambah jalur ini tergolong datar (tidak ada naik-turun) sehingga cocok yang mau mencari best personal time.

Akhir kata, Jakarta Marathon sangat berarti bagi kita warga jakarta. Event lari sudah bukan sekedar ajang olahraga tapi juga ajang menarik wisatawan baik lokal maupun asing untuk datang, terbukti saya malah sudah ikut marathon di dua negara tetangga. Berharap banyak event besok akan sesukses tahun lalu dan meninggalkan kesan serta kenangan yang indah. Saya yakin peminat event ini dari tahun ke tahun akan bertambah. Perlu konsistensi yang cukup untuk berhasil menjadikan Jakarta Marathon sebagai “Festival City Marathon“, karena event sekelas Boston Marathon yang sudah masuk ke MajorMarathon pun diawal penyelenggaraannya hanya diikuti kurang dari 100 orang. Sukses terus Jakarta marathon, are you already join this event? let take part.

nb : next kita berbagi tips trik seputar lari, Sampai jumpa runners

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun