Menulis artikel jurnal agar diterbitkan pada jurnal bereputasi internasional seperti Scopus merupakan impian dari segenap dosen terutama yang berambisi untuk menjadi profesor. Segala daya dan upaya dilakukan untuk mencapai publikasi ilmiah di jurnal reputasi internasional tersebut. Untuk mendapatkan kepastian, apakah artikel jurnal imial yang ditulis, pasti diterbitkan Scopus yang berbayar (closed access) ataupun justru yang tidak bayar (open access)?,Â
Pertanyaannya selanjutnya, mana yang lebih baik diikuti dari dua tipe jurnal tersebut?. Simak penjelasan Prof. Irwan Abdullah (founder IA Scholar) dalam bentuk transkrip ulang oleh Angga Teguh) berikut ini yang merupakan ringkasan dari kegiatan Academic Writing Series 2023: Breaking Barriers in Writings & Publishing Journal Articles dengan topik Studi Literature: Modal Penting dalam Menulis Artikel yang dilaksanakan pada  28 Agustus 2023 bersama Prof. Irwan Abdullah dan Dr. Hasse Jubba berikut ini:
Sahabat IA Scholar jangan khawatir karena jurnal ilmiah bereputasi internasional terbagi menjadi tiga: (1) jurnal yang sama sekali tidak berbayar. Kita berinisiatif untuk membayar pun dia (pengelola jurnal) tidak akan terima. Ini artinya jurnal yang pure tidak membayar. (2). Jurnal yang pure membayar. (3) Jurnal Hybrid. Jurnal yang ketika semua proses submit jurnal telah dilalui, kemudian pada penulis artikel diinformasikan apakah melalui jalur open access ataukah closed access. Dengan memilih closed access, maka jurnal di-close dan kemudian jurnal tersebut terbit.
Penulis artikel jurnal tersebut pun tidak bisa mengakses tulisannya sendiri karena dalam posisi closed access di jurnal yang telah dipilihnya tadi. Untuk membuka akses dari jurnal yang telah ditulisnya maka sang penulis membeli satu tulisan yang telah ditulisnya tadi. Biayanya bervariasi antara 5 sampai 40 dolar. Jurnal yang berkategori hybrid ini memiliki jalur berbayar maupun jalur non berbayar.
Dalam beberapa jurnal yang Open access, ada yang sudah bisa dibuka dan ada yang sudah berbayar yang pembayarannya dilakukan oleh yayasannya, Misalnya American Pychological Association.Â
Ini merupakan contoh asosiasi yang kuat dan mampu membayar jurnal sehingga penulisnya tidak harus membayar jurnal kepada pengelola jurnal yang telah menerbitkan tulisannya. Antara jurnal tidak berbayar dan berbayar sebenarnya lebih banyak secara kuantitas jurnal yang tidak berbayar. Namun biasanya jurnal yang berbayar memiliki support mekanisme yang mendukung kita dengan cara mendelegasikan orang yang akan mendampingi dan membantu tulisan kita sampai terbit.
 Bila dilihat jurnal yang closed acess, biasanya tidak terlalu banyak menerbitkan jurnal. Dalam pengelolaan jurnal yang closed access apabila ditemukan artikel yang bagus maka akan segera diterbitkan.Â
Kalau kualitas tulisan jurnal tersebut jelek. maka tidak akan diterbitkan. Jurnal yang berbayar apabila ditemukan tulisan yang kurang layak terbit, maka sang penulis diberikan kesempatan untuk merevisi artikel sampai bagus. Apabila kurang bagus maka akan ditolak. Jangan sampai beranggapan bahwa jurnal yang berbayar itu maka tulisan kita pasti terbit. Kualitas bagaimanapun tetap akan dijaga terus oleh pengelola jurnal yang bersangkutan.
Ditranskrip dan Dicatat ulang oleh Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H