Bapak yang satu ini memang tidak pernah kehabisan energi ketika diajak diskusi mengenai literasi. Kemampuan beliau dalam menggerakkan literasi memang tidak perlu diragukan dan bahkan di sela-sela kegiatan sebagai seorang pendidik di SMAN 1 Jombang, Bapak Mukani, sapaan akrab Beliau, selalu meluangkan waktu untuk berkolaborasi bersama menghidupkan narasi narasi historis kyai-kyai kampung. Sebuah garis perjuangan yang luar biasa dan tidak ternilai harganya. Semua yang didedikaikan oleh Pak Mukani, sudah sepatutnya diapresiasi dan diteladani.
Saya mengenal bapak Mukani sebagai salah seorang pengurus aktif di LTNNU Jawa Timur. Siapa sangka, Sosok yang humoris ini telah melahirkan berpuluh-puluh buku yang sangat serius dan fokus kepada sejarah-sejarah Kiai kampung khususnya di daerah Jawa Timur dan Jombang. Tidak banyak para penulis yang sangat rajin dan konsisten dalam membedah sejarah-sejarah Kiai kampung yang relatif kurang diminati dalam peta keilmuan sejarah para pejuang NKRI di wilayah Jawa Timur.
Dalam satu kesempatan langka, saya bertemu dengan Pak Mukani dalam kegiatan kegiatan PKL NU (Pelatihan Kader Literasi Nahdlatul Ulama) Zona Metropolis. Kegiatan diselenggarakan oleh Literacy Center PW LTNNU (Pimpinan Wilayah Lembaga Ta'wil wan Nasyr Nahdlatul Ulama) Jawa Timur pada 15 Juli 2023 di Pondok Pesantren Al-Azhar Kota Mojokerto.
Seperti biasa beliau sangat powerful, energik dan tidak pernah kelihatan kehabisan kata maupun motivasi untuk menggerakkan para peserta selalu aktif dalam menghidupkan kegiatan literasi. Sosok yang satu ini memang "tidak ada obatnya" dan harus selalu didoakan agar sehat dan selalu sukses. Militansi dan keteladanan beliau memang seharusnya sudah diwariskan kepada generasi milenial NU agar namanya tidak hanya harum secara historis namun juga bisa mentransformasikan segala pemikiran dan karyanya untuk dikembangkan menjadi satu warisan literasi yang hidup dalam berbagai macam konteks zaman
