Mohon tunggu...
angga sri prasetyo
angga sri prasetyo Mohon Tunggu... -

Finding God in all things

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berani Membongkar Paradigma

16 April 2011   02:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjara. Siapa yang tidak takut mendengar kata itu? mendengar saja sudah takut apalagi bila kita masuk ke dalam penjara. Ketika mendengar kata itu, yang muncul dalam pikiran kita tentu hal-hal yang menyeramkan; mulai dari orang bertato berwajah garang, seorang pencuri hingga pembunuh, dsb. Penjara senantiasa dikonotasikan dengan hal-hal yang negatif, sehingga membuat kita merasa takut bila mendengar kata ‘penjara’ atau berurusan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ‘penjara’.
Pagi itu, saat matahari mulai merangkak naik menyinari bumi, aku bersama dengan beberapa teman memiliki kesempatan untuk pergi mengunjungi saudara-saudari yang ada di penjara. Ini adalah pengalaman pertamaku berjumpa dengan para narapidana. Bayangan-bayangan negatif yang ada dalam benakku tentang ‘penjara’, ‘narapidana’ dan lain-lain, membuatku sedikit merasa khawatir untuk ikut mendampingi para narapidana. Wajah lugu ini tak bisa menyembunyikan rasa khawatirku, kalau-kalau terjadi sesuatu di dalam sana.
Namun yang terjadi sungguh berbeda. Bayangan-bayangan tentang orang-orang yang sangara, bertato seperti yang ada di film, ternyata tidak ku temui di sana. Mereka sungguh ramah saat menerima kedatanganku dan teman-teman yang lain. Mereka menyalamiku sambil berucap,”Syalom”. Kata-kata mereka justru meneduhkan hatiku. Pikiran-pikiran negatif tentang mereka pun berubah menjadi pengalaman yang membahagiakan bersama mereka. Dalam perjumpaan itu, kami saling bertukar pengalaman iman yang sungguh-sungguh membuatku terharu. Pengalaman titik nol yang sedang mereka alami ini mereka maknai sebagai pengalaman di mana Allah sungguh ingin menyapa mereka. Oleh karenanya, tiada lain yang dapat mereka lakukan selain mensyukuri segala hal yang telah Allah berikan kepada mereka. Aku tercenung mendengar sharing iman mereka itu. Aku sungguh belajar banyak dari mereka. Ketakutanku itu berubah menjadi persahabatan.
Melalui pengalaman itu aku belajar bahwa ketakutan itu  senantiasa berangkat dari kerangka berpikir yang ada dalam diriku. Kerangka berpikir negatif yang ada dalam diriku tentang ‘penjara’ membuatku juga memandang mereka yang ada di dalam penjara menjadi negatif. Kerangka berpikir negatif ini justru membuatku takut untuk dekat bersama mereka. Kerangka berpikir yang negatif ini justru membuatku tak berani untuk hadir melayani mereka. Kerangka berpikir negatif ini membuatku takut untuk berbuat baik bagi sesama. Saat itu aku merasa terbelenggu dalam pikiranku sendiri. Namun situasi berubah, tatkala aku mulai melihat situasi yang berbeda jauh dari apa yang ku bayangkan. Belenggu itu pun dibongkar hingga aku membentuk kerangka berpikir baru yang justru memberanikan diriku untuk berbagi kasih dengan mereka yang ada di penjara.
Kalau boleh jujur, kadangkala kita menjadi orang yang acuh terhadap mereka yang membutuhkan karena kita memiliki rasa takut atau curiga terhadap mereka.  Selalu saja ada pikiran, “jangan-jangan dia begini...atau jangan-jangan dia begitu”. Namun bagaimana kita bisa memulai perbuatan baik, bila kita selalu memiliki rasa takut dan curiga terhadap mereka yang membutuhkan? Bagiku, semua itu berakar pada kerangka berpikir yang ada di dalam diri kita. Melalui pengalaman ini, aku diajak untuk berani membongkar kerangka berpikir yang mungkin justru dapat menghambatku untuk berbuat baik. Beranikah kita?

Angga Sri Prasetyo

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun