Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati: Insinyur Penemu Konstruksi Sosrobahu yang Kini Dikenal Dunia

Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan adalah buah karya teknik ciptaan Tjokorda. 

Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, "Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN".

Latar Belakang dan Karir

Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati lahir pada 3 Mei 1931 di Ubud, Gianyar, Bali. Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.

Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, tetapi masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini ia tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

Pencapaian dan Kontribusi

Salah satu pencapaian besar Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati adalah penemuan konstruksi Sosrobahu. Teknologi ini memungkinkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas saat proses pembangunan. Temuannya ini menjadi terkenal saat menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta. Pada Tanggal 27 Juli 1988 menjadi hari yang bersejarah bagi Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati karena untuk pertama kalinya Sosrobahu diujicoba.

Kontribusinya dalam dunia teknik sipil sangat signifikan, terutama dalam memudahkan pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia. Konstruksi Sosrobahu telah digunakan secara luas untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di berbagai kota di Indonesia. 

Kini Teknologi Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama memakai angker (Jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad). 

sumber:
https://tokoh.org/bio/dr_-ir_-tjokorda-raka-sukawati
https://id.wikipedia.org/wiki/Tjokorda_Raka_Sukawati
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosrobahu