Belakangan ini teh hijau atau green tea menjadi sangat populer dikalangan masyarakat khususnya remaja dan orang dewasa. Tidak hanya dalam bentuk teh saja, namun terdapat banyak inovasi-inovasi produk makanan dan minuman yang menyediakan varian rasa green tea. Mulai dari donat, roti, biskuit, permen, coklat, hingga makanan tradisional seperti martabak pun tersedia dalam rasa green tea. Apa yang membuat green tea begitu digemari? Apa saja manfaatnya? Ternyata, selain memiliki rasa yang enak dan menarik, green tea juga memiliki segudang manfaat yang baik bagi kesehatan.
Teh hijau atau green tea dihasilkan dari pucuk daun teh Camillia sinensis melalui proses pengolahan tertentu, dimana enzim fenolase yang terdapat pada pucuk daun teh dinonaktifkan dengan cara pemanasan atau penguapan sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Jenis teh ini tidak melalui proses fermentasi guna mempertahankan warna hijau dari daun, itulah alasan mengapa jenis teh ini disebut teh hijau.
Teh hijau kaya akan katekin, senyawa dominan polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Katekin yang paling aktif adalahepigallocatechin-3-gallate (EGCG) dan terdapat pula jenis katekin lain: catechin, gallaogatechin, epicatechin, epigallocatechin dan epicatechin gallate. Polifenol tersebut bermanfaat memperlambat proses penuaan, menetralisir radikal bebas, serta menghambat pertumbuhan sel penyebab kanker. Antioksidan berperan dalam mekanisme pembersihan darah dan baik untuk kesehatan kardioviskular.
Senyawa asam amino L-theanine pada teh hijau membantu pembentukan dopamin neurotransmiter, perubahan kadar serotonin dan meningkatkan gelombang alfa di otak. Hal tersebut menimbulkan relaksasi pada tubuh, membantu produksi antibodi dan dapat membantu respon imun tubuh terhadap infeksi.
Teh hijau mengandung sekitar 30 sampai 50 miligram kafein per cangkir. Namun, persentase kandungan kafein dalam teh hijau bervariasi sesuai dengan daerah tempat teh tersebut tumbuh dan tahap pertumbuhan daun. Senyawa EGCG dan L-theanine pada teh hijau berperan menghilangkan efek negatif dari kafein sehingga membuat teh hijau jauh lebih aman untuk dikonsumsi.
Teh hijau merupakan sumber yang kaya akan berbagai vitamin dan mineral. Jumlah vitamin C (asam askorbat) dalam teh hijau sebanding dengan lemon. Lima cangkir teh hijau per hari akan memberikan 5-10% kebutuhan harian riboflavin, niasin, asam folat, dan asam pantotenat, serta menyediakan sekitar 5% dari kebutuhan harian magnesium, 45% dari kebutuhan mangan dan 25% kalium.
Masih banyak lagi manfaat dari mengkonsumsi teh hijau antara lain menghilangkan bau mulut, mengurangi stress, mengurangi risiko terkena stroke, sebagai antidepressant, menghilangkan kolesterol jahat dalam tubuh, serta dapat menghilangkan jerawat pada kulit dan membuat kulit tampak lebih bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H