Mohon tunggu...
Anggara Gita Arwandata
Anggara Gita Arwandata Mohon Tunggu... Administrasi - casanova

Tukang Balon di IG @nf.nellafantasia dan perakit kata di @kedaikataid. Dapat ditemui di Twitter @cekinggita

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Naik Sepeda Wimcycle Keliling Bekasi

15 Maret 2016   13:41 Diperbarui: 17 Maret 2016   13:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="saya dan sepeda"][/caption]

Lagi-lagi pagi saya diguncang kepanikan. Saat lagi ayik-asyiknya menggowes, eh, rantai sepeda saya putus. Hadeh. Sejak saya perbaiki dan ganti sebulan yang lalu, ini adalah kali yang ke dua terjadi. Terpaksa olah raga pagi itu saya ganti dari bersepeda menjadi berjalan cepat, sambil menuntun sepeda, sampai ke rumah. Saya sempat berpikir itu adalah pertanda akan terjadinya hal buruk di siang atau malam harinya, tapi nyata-nyatanya malah sebaliknya, saya malah girang bukan kepalang begitu membuka Kompasiana via ponsel dan menemukan pengumuman diadakannya Blog Competition oleh Wimcycle.

Yippiee, saya melonjak kegirangan, padahal boro-boro menang, bahkan menulis saja belum. Gara-gara membaca pengumuman lomba blog tersebut, kepala saya tiba-tiba berubah menjadi gelanggang karnaval sepeda-sepeda Wimcycle. MTB Aero Roadchamp X-TWO 26"melaju paling depan. Perpaduan body dan warnanya yang elegan akan membuat saya tampak kece. Daya tawar saya di hadapan wanita akan bertambah bila naik sepeda yang satu ini. Haha. Pikiranku selalu tidak jauh-jauh dari itu. Maklum, jomblo.

[caption caption="MTB Aero Roadchamp X-TWO (sumber foto dari wimcycle.com)"]

[/caption]

Sejenak saya benar-benar sudah melupakan peristiwa rantai putus. Lima menit berlalu, belum tuntas satu putaran, tapi si gahar MTB FATMAN dan si sexy Fixie sudah menyodok ke barisan terdepan, salip-menyalip. Bulu kuduk saya tidak berhenti merinding tiap kali terbayang MTB FATMAN yang berwarna hijau. Tidak hanya gagah, tapi juga terlihat nyeni. Cool! Kalau si Fixie, dengan warna apapun, saya pasti suka. Berani jamin akan jadi pusat perhatian tatkala saya menggowesnya di Car Free Day (CFD). Oh ya, saya hampir tak pernah absen CFD, tapi yang di Bekasi. Kalaupun ternyata ada kesibukan lain, setidaknya sya masih menyempatkan diri bersepeda tiga kali dalam sepekan. Saya memang gandrung bersepeda, tapi baru tiga bulan terakhir ini saja frekuensi bersepeda bisa ditambah.

[caption caption="MTB FATMAN (sumber foto wimcycle.com)"]

[/caption]

[caption caption="FIXIE (sumber foto wimcycle.com)"]

[/caption]

By the way, Desember tahun lalu saya memutuskan berhenti menjadi karyawan kantor. Setelah berkarier lebih dari lima tahun, kini saya mencoba peruntungan lain yang lebih banyak menyalurkan hobi sembari mencari penghidupan di situ. Dan sejak berbisnis pribadi inilah saya jadi punya waktu lebih banyak untuk bersepeda. Jika sedang sendirian, saya bersepeda tidak jauh dari sekitaran rumah. Paling jauh ya CFD itu. 45 menit saja dari rumah. Tapi kalau mendapat teman satu saja setidaknya, saya langsung menjelejah tempat-tempat yang lebih jauh. Biasanya ke Monas, Senayan, Bundaran HI, atau bahkan tempat-tempat yang belum saya ketahui sebelumnya. Itulah asyiknya bersepeda, kita bisa berpetualang ke sudut-sudut kota dengan gang-gangnya yang minimalis tanpa takut mengganggu warga sekitar. Selain tak berpolusi, sepeda juga tidak mengganggu telinga. Tidak berisik. Sangat bersahabat.

Lalu kemudian yang menjadi masalah, sepeda yang saya miliki sekarang sebetulnya sudah tidak mumpuni untuk diajak berpergian jauh. Maklum, saya membelinya 10 tahun yang lalu ketika masih kuliah, dan second pula. Seringkali saya tertinggal rombongan karena sepeda tidak bisa diajak ngebut. Nanti sekalinya sudah ngebut, kemudian harus ngerem mendadak, waduh suara decitannya itu lho, berisiknya macam klakson kapal laut. Gengges. Padahal bulan depan rencananya saya akan berkeliling Bekasi, mencari tempat-tempat yang unik.

Gara-gara di beranda media sosial banyak ditemukan tulisan-tulisan yang membahas daya tarik sebuah daerah, seperti "Explore Bandung", "Tempat di Bogor yang mesti kalian kunjungi" dan lain sebagainya, saya jadi tergoda untuk membikin tulisan serupa tentang Bekasi, kota yang telah saya tinggali sejak kecil ini. Tulisan yang membahas tentang tempat-tempat menarik di Bekasi tentu sudah ada dan tidak cuma satu dua, tetapi yang menuliskan kisah perjalanan keliling Bekasi menggunakan sepeda, rasa-rasanya belum ada. Selain itu, sudah saatnya warga Bekasi mempromosikan kotanya sendiri agar tidak hanya menjadi bahan lelucon di media sosial. Bekasi juga harus punya cerita yang dapat menggoda orang-orang dari kota lainnya untuk berkunjung.  

Rencana keliling Bekasi menggunakan sepeda sebetulnya sudah ada di bayangan saya sejak cukup lama, kira-kira akhir tahun lalu, namun akhirnya saya tetapkan di Bulan April 2016 karena mesti mencocokan jadwal dengan teman-teman yang ingin ikut. Saya tidak akan sendirian karena sudah ada beberapa teman yang tertarik menemani. Anda mau ikut juga? Boleh, kok. Pasti menyenangkan sekali. Kami rencanakan, sebisa mungkin, sehari mengunjungi dua tempat yang berdekatan, sehingga dalam sebulan setidaknya bisa mendapat minimal lima tempat. Dalam tiga bulan ke depan mungkin saya sudah bisa membahas banyak sekali tempat-teman menarik di Bekasi yang terbagi menjadi tiga kategori: Kuliner (selain kopi), kedai kopi, dan wisata alam. Oh ya, molornya rencana jalan-jalan keliling Bekasi naik sepeda ini juga disebabkan saya yang sedang menabung untuk membeli MTB Hotrod 2.0 (26"), sepeda Wimcycle favorit saya. Incaran sejak lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun