Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang sering dinanti oleh banyak kalangan, tidak hanya dari kaum beragama islam saja tetapi mencakup semua kalangan karena hari raya ini selain menjadi hari Kemenangan bagi kaum bergama islam juga identik dengan liburan atau cuti panjangnya. Liburan panjang ini sering kali digunakan untuk bersilahturahmi dengan keluarga besar ataupun jalan-jalan ke tempat rekreasi dalam kota, luar kota ataupun luar negeri sekalipun.
Moment ini sangat dinanti-nanti karena dapat membuat kita dapat lebih rileks dari rutinitas atau kegiatan sehari-hari khususnya para karyawan. Tetapi, ada kalanya dalam liburan panjang, orang-orang menjadi “kebablasan” sehingga dapat membuat suasana hati dan pikiran menjadi jenuh kembali ketika mengingat liburan akan berakhir dan harus kembali ke rutinitas seperti biasa. Sering kali kita mendengar di media bahwa masih adakaryawan pada kantor tertentu khususnya pada kantor pemerintahan (sering diekspos oleh media) masih bolos pada hari pertama masuk kerja. Ada 2 kemungkinan mengapa para karyawan kantor masih saja ada yang tidak masuk pada hari pertama kerja, yang pertama karyawan memang belum sampai kerumah atau bisa jadi karyawan ini sudah pulang tetapi masih dalam kondisi yang lelah akibat perjalanan mudiknya atau liburannya. Kondisi mental ini mau tidak mau harus dibangun kembali saat liburan telah berakhir agar tidak mengganggu aktivitas yang seharusnya dilakukan sehingga menjadi tidak terbengkalai. Dalam teori yang dikemukakan Kadarisman bahwa berkurangnya semangat kerja dapat mengurangi tingkat prestasi yang dapat dicapai oleh seseorang dalam melakukan pekerjaan dan juga hal ini dapat mucnul akibat menurunnya konsentrasi fisik dan pikiran. Lalu apakah yang harus dilakukan dalam mengelola semangat kerja setelah liburan panjang?
Hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah dengan cara merencanakan liburan apa yang ingin dilakukan bersama keluarga dan menggunakan waktu liburan tersebut dengan semaksimal mungkin. Puaskan kegiatan liburan dan usahakan jangan memikirkan pekerjaan ketika sedang berlibur.
Kedua, untuk para pemudik yang harus berangkat ke kota yang jauh, ketika kembali pulang mudik usahakan maksimal sehari sebelum hari masuk kerja. Waktu ini dapat digunakan untuk istirahat yang cukup dan tentunya jangan tidur terlau malam karena nantinya akan menjadi merasa kelelahan ketika sampai di tempat kerja dan Alangkah lebih baik lagi dengan menyiapkan segala sesuatu keperluan untuk hari pertama masuk kerja kembali.
Ketiga, membayangkan hal-hal yang menyenangkan saat kembali ke tempat kerja juga sangat bermanfaat bagi kondisi mental karyawan. Bercengkrama dengan para teman kerja, sharing cerita selama liburan ataupun bertukar oleh-oleh liburan menjadi suatu semangat sendiri yang akan didapatkan nantinya.
Keempat, tidak ada salahnya juga untuk mengubah kondisi ruang kerja. Hal ini dimaksdunya agar kondisi kerja menjadi tidak membosankan seperti sebelum liburan. Mengubah kondisi ruang kerja menjadi hiburan mata tersendiri bagi para pekerja karena dapat bereksperimen dengan lingkungan kerjanya sehingga dapat membuat semangat yang baru dalam bekerja.
Yang terakhir adalah dengan membuat hari-hari dengan penuh rasa cinta dan syukur, karena sejatinya dengan kita mencintai pekerjaan kita dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikanNya, semua akan merasa jauh lebih ringan dan menyenangkan sehingga pekerjaannya pun akan berjalan dengan efektif dan efisien dan tentunya akan selesai dengan baik.
Itulah 5 hal yang dapat dilakukan dalam mengelola semangat kerja setelah libur panjang. Semoga dengan melakukan hal sederhana diatas dapat membantu mengembalikan semangat yang harus ada ketika berkerja dan dapat melewati hari pertama berkerja dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H