Sastra Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah dan dinamika sosial masyarakat.
Karya sastra Indonesia, dari klasik hingga kontemporer, menawarkan beragam tema dan gaya analisis.
Kritik sastra merupakan alat penting untuk memahami kedalaman dan kompleksitas karya-karya tersebut.
Artikel berikut ini menguraikan berbagai metode kritik sastra yang dapat diterapkan pada karya Indonesia dan memberikan contoh penerapannya.
1. Pendekatan FormalisÂ
Pendekatan Formalis memusatkan perhatian pada unsur-unsur esensial sebuah teks sastra, seperti alur, tokoh, latar, dan gaya bahasa. Kritik formalis berupaya memahami bagaimana elemen-elemen ini berfungsi secara keseluruhan untuk menciptakan makna.
Contoh: Dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Â struktur narasi dan gaya sugestif dan simbolik dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan formalis. Kritikus dapat mengeksplorasi bagaimana Hirata menggunakan karakter anak-anak untuk menggambarkan harapan dan perjuangan dalam keterbatasan.
2. Pendekatan Biografi Historis
Pendekatan ini mempertimbangkan suatu karya sastra dalam konteks kehidupan pengarang dan sejarah pada zamannya.
Dengan memahami latar belakang pengarang dan situasi sosial politik pada saat karya tersebut ditulis, pembaca dapat memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai makna teks tersebut.
Contoh: Karya-karya Pramoedya Ananta Toer, seperti ``Bumi Manusia'', sering kali dianalisis dengan pendekatan sejarah-biografi.
Mengetahui kehidupan Pramoedia dan latar belakang  kolonial Indonesia akan membantu Anda memahami tema perlawanan dan identitas nasionalnya.
3. Pendekatan StrukturalisÂ
Pendekatan Strukturalis memandang teks sebagai suatu sistem simbol-simbol yang saling berhubungan.
Kritikus strukturalis mencari pola dan hubungan dalam sebuah teks yang membentuk makna keseluruhan.
Contoh: Dalam cerpen Putu Wijaya, pendekatan strukturalis dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola naratif dan simbolisme yang berulang. Analisis ini dapat menunjukkan bagaimana Putu menggunakan struktur dan simbol untuk mengungkapkan absurditas dan kompleksitas kehidupan modern.
4. Pendekatan Sosiologis SastraÂ
Pendekatan sosiologi sastra mengkaji hubungan antara karya sastra dan masyarakat.
 Kritik terhadap pendekatan ini mengkaji bagaimana sastra mencerminkan, mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh keadaan sosial, budaya, dan ekonomi.
Contoh: Menganalisis novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan dengan pendekatan sosiologi sastra memungkinkan kita melihat bagaimana cerita tersebut mencerminkan dinamika sosial dan kekerasan sejarah  Indonesia.
Kritikus bisa mencermati bagaimana Eka menggunakan cerita fiksi untuk mengkritik realitas sosial yang keras.