Mohon tunggu...
Angga Prasetya
Angga Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2021/2022

Saat ini sedang menempuh pendidikan S-1 Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro dan melaksanakan KKN di Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang Tahun 2021/2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Banjir! Mahasiswa KKN Undip Membuat Biopori Bersama Warga Jatibarang, Semarang

8 Februari 2022   18:57 Diperbarui: 8 Februari 2022   19:01 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatibarang,Kota Semarang (27/01/2022), Musim hujan yang terjadi hampir setiap hari sejak akhir tahun 2021 membuat banyaknya genangan di Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen, Kota Semrang. Hal tersebut dikarenakan curah hujan yang tinggi dan sebagian wilayah Mijen kurang bidang resapan.

Permasalahan lain yaitu belum maksimalnya pemanfaatan sampah organik sehingga sampah organik hanya dibakar oleh warga. Banyaknya genangan dan sampah organik tersebut membuat seorang mahasiswa KKN Tim I Kelurahan Jatibarang, Universitas Diponegoro, Angga Prasetya yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dengan Dosen Pembimbing Lapangan Laura Andri Retno Martini, SS, MA membuat sebuah solusi untuk mengurangi genangan dan sampah organik supaya tidak menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti nyamuk dengan cara pembuatan lubang biopori.  

dokpri
dokpri

Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air dan dapat digunakan untuk membuat kompos dari sampah-sampah organik. 

Biopori dibuat dengan menggunakan pipa paralon (50-80 cm) yang dilubangi menggunakan martil dan obeng, lalu ditutup menggunakan tutup pralon yang dibuat berlubang.

dokpri
dokpri

Selanjutnya tanah dilubangi menggunakan linggis dengan kedalaman kurang lebih 0,5 meter. Kemudian pipa paralon tersebut ditanam ke dalam lubah tanah. Setelah ditanam, lubang tersebut diisi oleh sampah-sampah organik contohnya daun.

Dalam pelaksanaannya pada tanggal 27 Januari 2022, mahasiswa mengikutsertakan masyarakat sekitar. Dari program pembuatan biopori tersebut masyarakat berharap dapat mengurangi genangan-genangan air yang dapat terbentuk saat musim hujan dan sampah organik.  

Sebelumnya, masyarakat di lokasi KKN belum pernah membuat biopori, sehingga dengan adanya program ini masyarakat juga sekaligus mendapat pengetahuan baru mengenai cara pembuatan dan pemasangan biopori. 

"Saya berterimakasih karena sudah diberikan pengalaman baru yaitu dengan membuat biopori. Saya dan masyarakat di sini berharap dari program KKN ini, ke depannya masyarakat dapat mengembangkan terus metode ini untuk membuat bidang resapan dan untuk mengolah sampah organik" ucap Bapak Robi, Ketua RW 04 Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun