Tim Shiba Inu (SHIB) memperkenalkan Shibarium blockchain lapisan-2 ekosistem guna mewujudkan visi adopsi massal. Upaya tersebut memiliki tujuan untuk memberikan kepemilikan kepada komunitas Shiba Inu atas kreasi mereka. Hal tersebut juga memastikan pengalaman yang lebih ramah bagi pengguna dengan pengurangan biaya bahan bakar.
Desentralisasi telah menjadi pusat perhatian dalam pendekatan Shiba Inu, mulai dari solusi terdesentralisasi dalam skala besar hingga meningkatkan nilai serta kegunaan token, bursa dan NFT.Â
Perihal tersebut menarik perhatian pada ShibaSwap, DEX ekosistem, yang telah membuat gelombang dan memungkinkan pengguna untuk menukar, menggali dan mempertaruhkan Bone ShibaSwap (BONE), token tata kelola ShibaSwap serta token gas Shibarium dengan lancar.
Tim Shiba Inu juga menekankan bahwa mereka telah memastikan desentralisasi yang memadai untuk token tersebut melalui penolakan kontraknya. Kemudian rencana sedang dilakukan untuk memfasilitasi kelancaran migrasi ShibaSwap ke Shibarium. Hal tersebut memiliki tujuan yang menjanjikan pada pengalaman UI/UX yang lebih efisien dan biaya bahan bakar yang lebih rendah kepada pengguna.
Metaverse diakui tim Shiba Inu sebagai pintu gerbang menuju peluang tanpa batas, memposisikannya sebagai salah satu inisiatif penting guna mencapai adopsi massal
Secara aktif, Shiba Inu dalam tahap membangun ekosistem metaverse dengan beragam DApps yang mencakup berbagai bidang mulai dari DeFi hingga seni, dengan bertitik fokus lain pada game. Tim mengonfirmasi bahwa perjalanan menuju dunia dimulai dengan pengembangan Shib The Metaverse dan proyek SHIB Name Service (SNS).
Guna mencapai tujuan adopsi tersebut, Shiba Inu menyadari pentingnya interoperabilitas. Tim menyatakan komitmen untuk menciptakan solusi yang memfasilitasi koneksi jaringan blockchain yang berbeda.
Dasar inisiatif tersebut tak lain memiliki tujuan untuk menghilangkan silo, memaksimalkan kolaborasi lintas rantai, memfasilitasi transfer nilai dan data yang lancar di seluruh jaringan. Khususnya, Hub khusus tengah dalam tahap pengembangan, memanjakan komunitas Shiba Inu dengan akses mudah ke seluruh ekosistem Shibarium.
Pada edisi majalah, juga menyoroti tujuan guna mengatasi masalah skalabilitas sebagai bagian dari visi adopsi massal yang lebih besar. Tim memposisikan Shibarium sebagai proyek utama guna mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal tersebut, Shibarium hadir sebagai pengubah permainan, mengatasi masalah skalabilitas yang telah berlangsung lama dalam teknologi blockchain. Solusi tersebut dirancang untuk menangani volume transaksi yang tinggi, menjaga biaya tetap rendah, dan memastikan transaksi cepat.
Dengan kelengkapan beberapa fitur yang menarik, ekosistem menyaksikan perkembangan beragam produk di Shibarium, mulai dari NFT hingga produk keuangan terdesentralisasi beserta aplikasi dunia nyata seperti makanan dan majalah.
Sekali lagi, tim pengembang mengungkapkan bahwa mereka bermaksud untuk memberikan penekanan yang kuat pada pemberdayaan masyarakat dalam perjalanan menuju adopsi massal.
Tujuan vital ekosistem ini secara aktif mendukung inisiatif pendidikan, menyediakan sumber daya dan panduan guna menumbuhkan ekosistem yang mendukung. Inisiatif seperti ShibaFest, sebuah gerakan peduli lingkungan yang ditampilkan dalam edisi pertama majalah ini, mempertegas komitmen terhadap gerakan berbasis komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H