Mohon tunggu...
Erdus Anggal
Erdus Anggal Mohon Tunggu... Petani - PECINTA KOPI

Jangan Jadi Aku Cukup Jadi Kamu. Berdoalah Seolah-olah Semuanya Tergantung Pada Allah. Bekerjalah Seolah-oleh Semuanya Tergantung pada Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fajar Pagi

17 Desember 2019   12:52 Diperbarui: 17 Desember 2019   14:21 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secangkir kopi temani pagi,
Tanpa gula sebagai pemanis isinya,
Kebiasaan yang tak banyak disukai,
Lantas bagaimana, ini budaya saya.

Dari atap rumah ku menatapnya,
Menyaksikan biasan cahaya nan indah,
Seraya mengucapkan syukur kepada Allah,
Dengan teriakan penuh kebahagiaan kepada-Nya.

Dari kota yang tak asing lagi,
Kutemukan banyak inspirasi,
Begitu banyak masalah melanda diri,
Tapi ku amini ini sebuah langkah pasti.

Fajar telah hilang dari pandangan,
Berubah menjadi cahaya luar biasa,
Terangi gelap segala isi dunia,
Sampai ketemu esok pagi wahai pemandangan.

#PecintaKopi#
________________
Malang. Des. 17
Erdus Anggal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun