Musik merupakan bahasa paling universal di dunia. Melalui musik, manusia dari berbagai golongan, suku, agama, ras, kewarganegaraan, dan suku bisa merasakan hal yang sama. Karena itu ajang pencarian bakat dalam bermusik atau bernyanyi menjadi suatu hal yang sangat mudah menarik massa. Bisa kita lihat di Indonesia contohnya, setiap ajang pencarian bakat bernyanyi yang ada, khususnya di televisi, pasti membludak pesertanya. Apalagi Indonesia memang gudangnya bakat-bakat bernyanyi semenjak dulu.
Salah satu ajang pencarian bakat yang sedang trend di televisi saat ini adalah di musik dangdut. Tapi yang saya lihat, ajang pencarian bakat dangdut yang sedang berjalan ditelevisi berlambang ikan terbang itu bukan menjual kualitas. Yang saya lihat mereka lebih menjual drama dan pertikaian yang ada antara pengisi acaranya. Sering kali yang dibahas bukan mengenai musik dangdut dan pesertanya, tapi malah hal-hal lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan musik dangdut.
Bila anda masih ingat, ada ajang pencarian bakat dangdut yang dulu sempat menggebrak Indonesia dan menjadi program dengan rating nomor 1. Program itu adalah KDI (Kontes Dangdut Indonesia) yang tayang di MNCTV (dulu TPI). KDI meledak mulai penayangan perdananya tahun 2004, lalu berlanjut sampai tahun 2009. Sempat vakum sampai tahun 2013, tahun 2014 KDI kembali merambat di tengah hadangan kontes dangdut serupa di tv swasta lainnya yang mengambil start lebih dulu.
Coba melihat dan membandingkan, saya rasa kita rindu KDI segera tayang lagi. KDI menurut saya lebih menekankan kualitas dan musikalitas peserta, dan itulah yang mereka jual, bukan hal-hal drama atau lawakan yang memang semau itu jauh dari dangdut. Tentu anda masih ingat bagaimana Bertha, seorang musisi dan vocal director senior yang menjadi juri di KDI 2014. Setiap ia mengomentari peserta ia berkomentar dengan keras, tapi apa yang ia katakan memang benar. Setelah itu Bertha juga memberi ilmu dan solusi dari kesalahan peserta yang ia komentari. Hal ini tentu membentuk karakter peserta menjadi tahan banting dan mengetahui dimana salahnya dan bagaimana memperbaikinya. Tak jarang pemirsa yang menyaksikan baik di studio maupun di rumah ikut mendapat ilmu dari komentar-komentar para juri yang ada.Bukan hanya itu, bahkan salah satu pengarah vokal di ajang pencarian bakat musik dangdut di televisi swasta lain tadi adalah jebolan dari KDI.
Kabar baiknya KDI 2015 segera tayang dimana saat ini sedang berlangsung audisinya di berbagai kota di Indonesia. Pada tanggal 28-29 Februari nanti akan dilaksanakan audisi Makassar, dan 7-8 Maret audisi Jakarta yang merupakan audisi terakhir dilangsungkan. Semoga peserta-peserta yang lolos nanti berkualitas dan mengharumkan nama Indonesia dalam musik dangdut selepas dari KDI. Dan semoga musik Indonesia maju terus melalui program-program musik yang menghibur, berkualitas dan mendidik masyarakat Indonesia selalu. Jaya musik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H