Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sifat Bandel, Bisa Sukses di Kemudian Hari

1 Maret 2019   22:37 Diperbarui: 1 Maret 2019   23:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa iya kita seumur umur tidak pernah bandel sekalipun? Biarpun itu dibilang hanya sekecil apapun tetap saja intinya ada rasa bandel dari dalam diri kita. Jangan terlalu serius, terpaku, dan rajin terhadap peraturan yang sudah ditetapkan, sesekali boleh lah kita melanggar. Kan kita juga mempunyai kebebasan sedikit saja untuk tidak terlalu terpaku pada aturan.

Ya tentunya sih jangan kelewatan juga, bandel tetapi jangan sampai menerobos aturan secara total, yang ada malah kena marah entah itu sama polisi, guru, bos, dosen, atasan yang terhormat, dan lain-lain. Beda cerita jika semasa kecilnya kita suka sekali ngerjain orang-orang.

Yaa dalam artian super duper bandel deh. Dibilangin orang tua tidak mau menuruti apa perintahnya, selalu saja melanggar. Ada tukang dagangan kaki lima dikata-katain yang aneh-aneh oleh kita entah itu bau, jelek, mukanya seperti orang kesurupan, dan banyak lagi. Memang anak kecil belum mengerti banyak hal, mereka hanya sebatas menghibur diri nya sendiri dan juga orang lain.

Jadi memang wajar sih kalau orang dewasa yang dikata-katain oleh anak kecil mereka hanya tertawa riang. Jangan sampai baperan aja eaa eaaa :D. pokoknya sangat bandel. Sampai di sekolahnya pun juga begitu. Sering telat, ngerjain guru, sering usil pada teman-temannya namun tidak sampai keterlaluan lah bandelnya. Kan anak bandel juga punya perasaan.

Bahkan ketika sedang jam pelajaran ia malah asyik bermain pesawat kertas dan tidak mau memperhatikan guru. Walaupun guru itu sudah menasehatinya berkali-kali tetap saja tidak mempan, bagaikan serangga disemprot obat racun tidak mati-mati! :D. alhasil si guru pun merasa lelah menasihati murid itu, terserah dia mau berbuat apa.

Yang jelas ketika ada tugas, pr, atau ulangan anak itu harus ikut. Untuk kebaikan nilai pelajarannya juga dan kenaikan kelas, serta kelulusan misalkan. Mungkin anak seperti ini sudah banyak sekali kita temui. Sayapun juga pernah mempunyai teman yang bandel, tidak ikut pelajaran, sering telat, memakai seragam juga tidak rapi asal-asalan. Pakaiannya agak lusuh, penampilannya dekil.

Pokoknya semuanya terlihat tidak bagus. Sampai guru sekolah saya juga sering mengomelinya tetapi tetap tidak berubah. Palingan ia ketika diomeli hanya terdiam dan menunduk. Tidak hanya semasa kecil, sampai beranjak remajapun katakanlah sekolah SMP dan SMA ia mungkin akan menyimpan perilaku bandel itu ketika di sekolah.

Mau bagaimanapun kalau ia sudah dikenal bandel kemungkinan akan agak sulit untuk dihentikan. Nilai ulangannya selalu buruk, rapotnya banyak merah, tugas jarang mengerjakan, saat ulangan menyontek. Tetapi ia pasti akan sadar juga bahwa itu semua harus diselesaikan walaupun dikerjakan belakangan.

Yang penting nilainya ada di guru, ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan pada saatnya tiba (kelas tingkat akhir) mengikuti ujian dan alhasil dinyatakan lulus. Terbukti kan?? Anak yang super duper bandel bisa lulus bareng teman-temannya. Padahal saat bersekolah ia jarang sekali memerhatikan pelajaran, mengerjakan tugas, ulangan sering dapat jelek.

Tapi jangan salah, kebanyakan anak-anak yang dulunya bandel malah dewasanya jadi sukses. Entah mengapa ya, sayapun juga agak heran. Misalkan dewasanya menjadi founder restoran ayam goreng dengan nama brand yang kece, serta laku keras dan sudah memiliki lebih dari 70 cabang di Indonesia, misalkan begitu.

Mungkin jawabannya, karena kebanyakan anak bandel itu lebih aktif dan mereka lebih pandai memilih celah serta jalan yang menurut mereka itu baik. Jadi bandel itu tidak selamanya di cap buruk. Kalau kelakuannya bandel, tetapi otaknya encer?? Siapa sangka kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun